Jakarta Fenomena film Black Panther ternyata tak hanya terasa di Amerika dan Afrika semata. Sukses masuk ke daftar film terlaris sepanjang masa, Black Panther dipilih oleh negara Arab Saudi untuk mengakhiri peraturan Cinema Ban nya. Selama 35 tahun, Saudi Arabia memberlakukan aturan bahwa penduduknya tak boleh darang ke bioskop untuk menikmati sajian film-film Hollywood. Namun akhirnya, peraturan ini segera dihapus, dan Black Panther akan jadi film pertama yang akan tayang di beberapa bioskop pertama yang buka di Arab Saudi.
Peraturan dilarang menonton film di bioskop ini awalnya diberlakukan pada tahun 1980an, dikarenakan peraturan agama. Namun Desember lalu, sang pemegang tahta Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, memutuskan untuk membuka kembali bioskop-bioskop di Arab Saudi. Satu yang masih diberlakukan, deretan film yang masuk akan melewati tahapan sensor yang disesuaikan dengan adat dan peraturan negara tersebut.
Baca juga :
Wahana Stranger Things Segera Hadir di Universal Studios, Termasuk di Singapura
Dengan populasi 32 juta, 70% dan di antaranya berusia di bawah 30 tahun, serta keadaan ekonomi warga negara yang relatif makmur, beberapa analis menyatakan dan berharap bahwa Arab Saudi mampu menghasilkan $ 1 miliar dalam pendapatan dan berada di antara 10 pasar teratas untuk pendapatan di industri bioskop.
Keputusan fenomenal ini adalah salah satu langkah gebrakan dari Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman dengan program visi 2030-nya. Ia memulai dengan mengizinkan perempuan untuk mengemudikan mobil (berlaku per Juni 2018), lalu juga baru-baru ini menyampaikan bahwa mengenakan hijab atau atau abaya sepenuhnya adalah hak pribadi perempuan menurut Syariah. Pangeran Salman juga berencana meningkatkan jumlah tenaga kerja perempuan sampai 28% hingga 2020 nanti.
Baca juga :
Air Mata Bahagia Jay-Z Tumpah Saat Sang Ibu Mengakui Rahasia Besar Ini
(Pic : Getty Images)