Tiongkok Ingin Atur Kebebasan Traveling Warganya, Tergantung Perilaku Sosial

Melida Rostika diperbarui 21 Mar 2018, 14:30 WIB

Jakarta Satu kabar yang kurang menyenangkan untuk para traveller, namun tak akan mengganggu selama kita tak pernah punya catatan berperilaku kurang baik. Seperti misalnya pernah membuat masalah saat terbang di pesawat, menggunakan tiket palsu untuk berbagai transportasi umum, dan merokok di sembarang tempat. Tiongkok akan mulai melarang orang-orang yang punya catatan buruk tersebut untuk bepergian dengan penerbangan dan kereta api di wilayah Tiongkok sampai satu tahun.

Bagi traveller maupun penduduk lokal yang tidak memenuhi kebutuhan “social credit system” tersebut, akan dikenakan sanksi larangan perjalanan menggunakan transportasi umum seperti kereta dan pesawat terbang, tergantung tingkat pelanggaran yang pernah dilakukan. Tak hanya itu, bagi siapapun yang pernah menyebarkan desas-desus palsu tentang terorisme, dan belum membayar denda atau asuransi sosial, dapat dikenai sanksi serupa. Hal ini dinyatakan langsung oleh Komisi Reformasi dan Pembangunan Tiongkok.

 

Baca juga :

Karena Satu Konten Berbau Rasisme, Instagram Cabut Fitur Gif di Insta Story

Langkah yang akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Mei 2018 ini adalah bagian dari rencana pemerintah Tiongkok untuk mengukur nilai kredit sosial masing-masing penduduk lokal maupun pendatang. Meskipun peraturan tersebut belum diluncurkan secara resmi, salah satu media bisnis  dan finansial melaporkan ada indikasi bahwa Tiongkok telah menerapkan penilaian kredit sosial untuk para traveler pada awal tahun 2017 lalu. Pengadilan Tinggi Rakyat Tiongkok mengatakan dalam sebuah konferensi pers tahun 2017, bahwa sebanyak 6.15 juta warga Tiongkok sudah diblokir dan tidak boleh melakukan perjalanan  udara karena memiliki catatan kesalahan sosial. Satu terobosan yang mampu menciptakan masyarakat lebih tertib?

Baca juga : 

Teknologi: Uber Mandiri Tanpa Pengemudi Bawa Tragedi di Arizona, Amerika