Jakarta Rihanna, setiap gerak-geriknya kini jadi sorotan mata publik. Setiap gambar atau tulisan yang diunggah di sosial media miliknya selalu dilihat dan dipertimbangkan mata dunia. Akhir pekan lalu, penyanyi cantik ini sempat mengungkapkan kemarahannya melalui tulisan panjang yang diunggahnya di Insta Story akun Instagram pribadinya. Rihana merasa geram terhadap salah satu aplikasi yang jadi favorit pengguna smartphone kebanyakan, di beberapa tahun terakhir, Snapchat. Why oh why?
Kemarahan Rihanna kepada Snapchat ternyata disebabkan oleh salah satu iklan yang dipamerkan snapchat. Iklan tersebut berisikan satu permainan yang biasa dimainkan di dunia maya berjudul “Would you rather.” Permainan ini mengharuskan kita untuk memilih satu kegiatan di antara dua pilihan yang sulit, dan iklan ini memberikan dua pilihan yang bisa dibilang cukup konyol. Yakni, “Slap Rihanna” atau “Punch Chris Brown.” Sontak kaget, Rihanna menyatakan bahwa iklan ini seolah mengejek para korban kekerasan dalam hubungan. Penyanyi ini bahkan menulis kata “Shame on you” dalam pernyataan tak suka-nya di Instagram tersebut.
Benar saja, pernyataan Rihanna lantas membuat para fans dan publik ikut geram, dan ikut menghapus (uninstall) aplikasi yang menghadirkan filter wajah yang sempat booming beberapa tahun belakangan ini. Hal ini sungguh berdapak buruk untuk harga saham Snapchat, yang turun hampir 4%, dan membuat perusahaan ini kehilangan hampir $ 800 juta dari nilai pasarnya. Kepada salah satu media, Snapchat mengatakan bahwa iklan tersebut memang salah, dan pihaknya sedang menyelidiki bagaimana hal ini bisa terjadi, sehingga Snapchat bisa memastikan hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.
Pernyataan publik negatif Rihanna ini muncul beberapa minggu setelah Kylie Jenner mengeluhkan desain ulang Snapchat yang dinilai kurang seru. Saat Kylie Jenner menulis kan tweet yang berbunyi "Sooo does anyone else not open Snapchat anymore? Or is it just me... ugh this is so sad,” langsung membuat saham Snapchat turun 6% dan menghapus $ 1,3 miliar dari nilai pasar perusahaan. Perusahaan yang baru saja mengumumkan bahwa pihaknya merumahkan sekitar 120 teknisi-nya ini nampaknya di ambang kebangkrutan, sebab kini terdapat aplikasi-aplikasi saingan yang sudah mampu hadirkan filter serupa dengan ragam emoticon yang bisa buat penggunanya bebas berkreasi. What do you think ?
(pic: Getty Images)
Baca juga :
Karena Satu Konten Berbau Rasisme, Instagram Cabut Fitur Gif di Insta Story