Rambut, Inspirasi Koleksi Khusus CottonInk untuk TRESemmé The Runway 2017

Melida Rostika diperbarui 20 Nov 2017, 16:00 WIB

Jakarta Memulai debut pertamanya pada tahun 2014, TRESemmé The Runway berkomitmen untuk tampilkan wajah-wajah muda penuh talenta di industri kreatif. Dan dengan mantra 'The world is my runway,' para finalis TRESemmé Digital Face 2017 berjalan dengan penuh percaya diri, kenakan koleksi rancangan CottonInk x TRESemmé pada malam minggu indah itu. Koleksi ini memang dibuat khusus untuk TRESemmé The Runway 2017.

Let’s talk about the collection. Tampil dengan perpaduan warna monokrom yang tajam, serta beberapa sentuhan warna pastel yang manis, koleksi CottonInk x TRESemmé sungguh memberi kesan stylish pada setiap finalis TRESemmé The Runway tahun ini. Tak hanya para finalis, dewan juri seperti Ayla Dimitri pun tampil memukau dalam tone outfit hitam koleksi CottonInk X TRESemmé tersebut. Simak penuturan Carline Darjanto, otak kreatif di balik design CottonInk kepada Fimela seputar koleksi kolaborasi khusus ini.

 

F : Apakah ada inspirasi gaya atau trend tertentu dalam menciptakan koleksi ini?

C: Koleksi ini berjudul Elemental Wave. Terinspirasi dari gaya rambut. Gelombang-gelombang  rambut, wavy lines,  braiding dan akar rambut yang diaplikasikan di prints serta gaya rambut Bouffant diaplikasikan menjadi detil puff sleeve, dan rambut keriting menjadi detail ruffle. 

 

F : CottonInk terkenal dengan siluet klasik, sedikit twist, dan warna-warna lembut. Bagaimana dengan koleksi ini? 

C : Statement-nya ada pada pemilihan siluet baju yang dekonstruktif dengan mengambil detail yang terinspirasi dari model rambut. Sedangkan untuk warna, hitam, putih dan abu-abu sengaja dihadirkan untuk semakin menonjolkan siluet tersebut. Warna-warna pastel diselipkan untuk sedikit menghadirkan kesan feminin, sebagai elemen penyeimbang agar keseluruhan koleksi tidak terasa 'maskulin' dan ‘tough'.

 

F: Bagaimana dengan material yang digunakan?

C: Untuk materialnya kita pilih material yang banyak dipakai di koleksi kita sebelumnya, seperti katun twill, scuba dan jacquard, dikombinasikan dengan material yang sedang on-trend seperti beludru, organza. 

 

F: Apakah terdapat tantangan tersendiri bagi CottonInk dalam ciptakan koleksi kolaborasi bersama TRESemmé ini ? 

C : Tantangannya lebih ke bagaimana menciptakan koleksi yang tidak hanya indah dilihat, tapi juga dapat mempercantik 50 finalis TRESemmé Runway dengan karakter penampilan yang berbeda-beda. 

 

F: Terakhir, dari setiap rancangan dalam koleksi khusus ini, mana yang jadi favori?

C: Yang jadi favorit kami adalah item dengan detil fringe seperti Miranda jacket dan Sanya pants karena unik dan versatile, mampu dipasangkan dengan elemen fashion lainnya. 

 

 

(pic : Windy Sucipto )