Jakarta Di waktu tertentu, paparan sinar matahari memang bermanfaat baik bagi kesehatan kulit. Namun, di lain waktu, sinar gahar matahari dapat merusak kulit dan memicu munculnya masalah, seperti kanker dan penuaan dini, tak kenal usia. Untuk kita yang sering menghabiskan waktu di bawah terik matahari, tentu plus dan minus dari pengaruh sinar matahari untuk kulit ini akan mengkhawatirkan.
Menghadiri peluncuran produk kecantikan lokal, Bali Breeze Sunscreen, di Bali, akhir pekan lalu, FIMELA sempat diskusi santai dengan Dr. Fredy Setyawan (Founder Natasha Skincare), dan menemukan banyak informasi mengenai radiasi sinar matahari dan mengapa dapat berbahaya bagi kulit. Apa yang harus kita lakukan untuk melindungi kulit dari efek negatif sinar matahari? Untuk kita yang tinggal di negara tropis dengan cuaca yang selalu panas, pengetahuan tentang radiasi sinar matahari untuk kulit ini, tentu penting untuk diketahui.
Q: Apa itu radiasi sinar matahari dan apa bahayanya bagi kesehatan kulit?
A: Radiasi sinar ultraviolet matahari terdiri dari radiasi Ultra Violet Aging (UVA) dan Ultra Violet Burning (UVB). Kedua jenis radiasi tersebut dibedakan berdasarkan panjang gelombangnya. Sinar UVA memiliki gelombang paling panjang dari sinar UVB. Semakin pendek gelombang, maka semakin besar pula tingkat radiasi yang bisa merusak kulit kita.
Sinar UVA mampu menembus kulit jauh ke dalam dari permukaan kulit sampai merusak kolagen, sehinga menyebabkan kulit kasar, kulit kendur, flek hitam dan keriput. Radiasi sinar UVA mencapai bumi sepanjang tahun dan hampir sepanjang hari, dari pukul 10 pagi hingga 4 sore. Sinar UVB menyebabkan kulit terbakar matahari. Radiasi sinar UVB memuncak saat matahari bersinar terik pada siang hari, pukul 12 tengah hari sampai 2 siang. Dari penelitian World Health Organization (WHO), pengaruh sinar UVA pun mampu menyebabkan kanker.
Q: Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi kulit dari efek negatif paparan sinar matahari?
A: Selain menggunakan topi, payung, dan pakaian tertutup, agar kulit terlindung dari penuaan sebelum waktunya dan kulit yang menggelap, kita membutuhkan peran tabir surya, biasa disebut sunscreen.
Q: Sunscreen seperti apa yang kita butuhkan dan sesuai untuk iklim tropis di negara kita?
A: Pilihlah sunscreen yang memiliki perlindungan UVA dan UVB. Selain itu, sunscreen juga harus dilengkapi dengan formula Sun Protection Factor (SPF) dan Protection Grade (PA). Besar angka dari SPF menjadi indikator pelindung matahari dalam sebuah sunscreen. Semakin tinggi angka SPF, artinya sunscreen yang kita gunakan mampu memberi perlindungan dari risiko kerusakan kulit jangka panjang. Walaupun dapat melindungi kulit dalam durasi waktu lama, untuk perlindungan terbaik kita tetap membutuhkan aplikasi ulang agar aktivitas kita saat di bawah matahari tidak menyebabkan kulit gelap dan terbakar.
Lalu, bagaimana dengan PA yang menyertai SPF? Semakin banyak jumlah (+) pada sunscreen, maka makin tinggi pula tingkat perlindungan sunscreen dari sinar UVA dan UVB pada kulit. Jenis sunscreen dengan perlindungan terbaik memiliki jumlah +4. Misal, untuk kita yang sedikit beraktivitas di bawah terik matahari, sunscreen dengan SPF 30/PA++++ sudah cukup. Sedangkan, untuk kita yang sering terpapar langsung di bawah terik matahari, terutama saat menghabiskan waktu di pantai, perlindungan ekstra sunscreen yang kita butuhkan adalah SPF 50/PA++++.
Info SPF:
SPF 15 memiliki kemampuan proteksi 93,3% terhadap sinar UVA/UVB
SPF 30 memiliki kemampuan proteksi 96.7% terhadap sinar UVA/UVB
SPF 50 memiliki kemampuan proteksi 98% terhadap sinar UVA/UVB
Q: Bagaimana menggunakan sunscreen yang benar?
A: 10 - 15 menit sebelum memulai aktivitas di luar rumah menjadi waktu terbaik untuk menggunakan sunscreen. Selanjutnya, ulangi pemakaian kembali sesuai jumlah SPF yang terdapat di dalam sunscreen yang kita gunakan.