Mencoba Perawatan Anti-Aging yang Lebih Aman dari Botox di Usia 20an

Arisa Mukharliza diperbarui 16 Jun 2017, 13:00 WIB

Jakarta Usia akhir 20an hingga pertengahan 30 tahun, dapat dikatakan sebagai usia pra-penuaan. Artinya, bukannya usia saja yang bertambah, tekstur kulit pun akan mengalami perubahan. Titik wajah yang paling terlihat mengalami perubahan di fase ini adalah bagian mata dan mulut. Garis-garis halus akan terlihat lebih nyata.

Berpikir untuk melakukan perawatan ekstra agar kulit tetap terlihat kencang dan bebas kerutan? kami yakin ide ini akan terlintas di pikiran perempuan yang peduli pada penampilan dan disiplin merawat kecantikan tubuhnya. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperoleh kulit yang terasa kencang dan minim akan garis-garis halus. Selain bergantung pada skincare harian, masih ada lagi ritual kecantikan yang rasanya perlu ditambahkan. Lakukan perawatan anti-aging di klinik kecantikan.

Lupakan sejenak tentang perawatan botox atau filler jika itu sempat terlintas. Di usia 20an memang tidak ada salahnya untuk mencoba botox atau filler yang sampai detik ini masih banyak peminatnya. Namun, jika ada perawatan yang lebih aman dan sesuai dengan usia, tak ada salahnya dicoba, kan?

Let’s say hello to Rania Wrinkle and Fine Lines Treatment. Sesuai namanya, perawatan aging ini tersedia di klinik yang baru saja hadir selama 6 bulan di kawasan Jakarta Selatan, The Rania Med Spa. Well, mengapa FIMELA mengatakan perawatan ini lebih aman dari botox? Hasil yang didapat dari perawatan ini sangat natural dan tidak memerlukan maintenance khusus seperti perawatan wajah botox atau filler.

Natural di sini artinya, kulit wajah terasa lebih tight, namun tidak kaku sehingga sulit untuk bergerak. Apakah warna kulit terlihat lebih cerah? Dari pengalaman FIMELA setelah mencoba perawatan ini, warna kulit tetap terlihat sama, tidak terlihat bertambah lebih putih meski hanya 1 tone. Namun, perubahan yang begitu terlihat adalah kulit lebih glowing meski tidak menggunakan makeup.  Overall, kulit sangat terasa nyaman meskipun selama proses perawatan sempat terasa sedikit sakit karena menggunakan metode injeksi.

Ya, sekilas memang terlihat sama seperti botox, yang sama-sama menggunakan jarum. Tapi bedanya, proses injeksi yang dilakukan tidak menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk menambah volume di beberapa titik wajah, seperti hidung  dan pipi agar terlihat lebih tirus, dagu agar terlihat lebih panjang. Namun, injeksi menggunakan serum yang berfungsi untuk memancing produksi kolagen di dalam kulit yang juga sekaligus dapat menyempurnakan kerja skincare harian yang kita gunakan.

Proses injeksi diterapkan pada titik-titik wajah yang rentan akan munculnya garis halus, seperti dahi, brow lift, crows feet, bunny lines, fine lines, under eye, lip lines, dan nasal line. Dari pengalaman FIMELA mencoba perawatan ini, perubahan penampakan garis halus mulai terlihat 3 hari setelah perawatan. And again, perawatan aging ini tidak memerlukan maintanance khusus, lho. Kita tetap bisa menggunakan skincare harian seperti biasa.

Masih penasaran tentang perawatan wajah Rania Wrinkle and Fine Lines ini? Berikut uraian proses perawatan yang berlangsung selama +/- 45 menit dari awal sampai akhir.

Cleansing Face

Tahapan wajib yang dilakukan sebelum memulai perawatan wajah adalah memastikan kulit wajah dalam keadaan bersih.

Anesthesia Before Treatment

Anastesi wajah dilakukan untuk melihat kondisi kulit wajah yang mulai mengalami perubahan bentuk. Untuk perempuan usia 20an perubahan kontur kulit biasanya terlihat di bagian crows feet, under eyes, forehead, dan lip lines. Selanjutnya, proses injeksi serum akan di fokuskan pada titik-titik wajah yang mulai mengalami perubahan tersebut. Anastesi dilakukan selama 30 menit menggunakan krim tidak berwarna (transparan). Krim anastesi diaplikasikan di seluruh wajah, terutama di bagian kulit yang rentan dengan munculnya garis-garis halus/keriput, anastesi ini juga sekaligus berfungsi sebagai obat bius, untuk mengurangi rasa nyeri saat proses injeksi berlangsung. Setelah 30 menit berlangsung, krim anastesi pun dibersihkan menggunakan air.

Rania Wrinkle and Fine Lines

Sebelum proses injeksi serum dimulai, beberapa titik kulit wajah yang tipis, seperti brow lift dan forehead didinginkan kembali menggunakan es, dengan tujuan meminimalisir rasa sakit saat proses penyuntikan mulai bekerja. Benar memang, untuk area kulit sekitar alis ini cukup sakit. Tapi, tidak menyeramkan seperti membayangkan jarum yang disuntikkan ke dalam kulit. Jujur, rasanya hanya seperti gigitan semut, sedikit menimbulkan rasa nyeri dan kaget. Proses injeksi dimulai dari dahi (area ini cukup sakit bagi beberapa pasien karena merupakan area kulit wajah yang sangat cepat mengalami penuaan). Lalu, brow lift, crows feet, bunny lines, fine lines , under eyes, lip lines, dan terakhir dagu. Proses injeksi berlangsung kurang lebih 15 menit. Proses injeksi ini, seperti di gambar, akan cukup menimbulkan luka berukuran halus, yang diikuti dengan keluarnya darah, tapi ini adalah reaksi normal dan terapis akan segera menenangkan kulit kembali dengan es batu.

Face Mask

Untuk menenangkan kulit wajah yang terlihat merah dan meninggalkan bekas suntikan, dokter tidak menyarankan menggunakan krim penenang. Efek kemerahan dan bekas suntikan adalah normal dan akan hilang dengan sendirinya. Agar kulit tidak terasa nyeri, kulit wajah diberi masker yang disesuaikan dengan tipe kulit. Untuk kulit normal, masker collagen akan disarankan oleh dokter. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan produksi kolagen juga melembabkan kulit. Untuk kulit berminyak menggunakan tea tree mask. Terakhir, untuk kulit kering dan berjerawat, menggunakan gold mask.

Info Klinik:

The Rania Med Spa

Telp: +62 8128 1111 888 /

Price: Rp.4.000.000,-/treatment

Untuk hasil maksimal Rania Wrinkle and Fine Lines membutuhkan 4x perawatan dalam durasi waktu 1x per bulan untuk sekali perawatan.