Batik dengan Pewarna Alam, Lebih Bernilai dan Bantu Pengrajin Lokal

Fimela Editor diperbarui 06 Jun 2017, 16:00 WIB

Acara dua tahunan yang diadakan rutin oleh Yayasan Batik Indonesia, Gelar Batik Nusantara, kembali hadir untuk yang kesepuluh kalinya. Mengusung tema “Pesona Batik Warna Alam”, event yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) mulai 7-11 Juni 2017 ini akan diisi dengan berbagai talkshow, workshop, dan performance seputar membatik dan pewarnaan batik dalam upaya meningkatkan kesadaran dan minat terhadap proses pewarnaan batik yang alami serta melestarikan tradisi tersebut.

Sejak tahun 2009, batik sudah resmi menjadi Warisan Budaya Tak-Benda oleh UNESCO. Seiring dengan berkembangnya popularitas dan industri garmen tradisional ini, semakin banyak juga inovasi dalam proses pembuatannya, salah satunya proses pewarnaan dengan bahan sintetis. Batik yang awalnya diwarnai dengan pewarna natural seperti dedaunan, bunga, akar, dan lainnya sekarang digantikan dengan bahan-bahan pewarna kimia. Pewarna kimia dinilai lebih cepat dan dapat menghasilkan warna yang lebih vibrant sehingga dinilai lebih ekonomis dan praktis.

Yang kurang diketahui, proses pewarnaan alami menggunakan tumbuhan justru merupakan upaya dalam melestarikan kekayaan hayati daerah dan meningkatkan pendapatan ekonomi para pengrajin lokal yang tidak memiliki kapital untuk mengolah batik secara modern. Terlebih, pewarnaan tradisional juga menambah nilai jual batik dengan kerumitan dan warnanya yang khas. Proses pewarnaan ini juga merupakan bagian dari sejarah perjalanan panjang pengembangan batik di Indonesia, suatu bagian yang perlu tetap diingat dan dilestarikan.

Maka dari itu, penggunaan tema ini bukanlah tanpa alasan. Dengan begitu banyaknya desainer dan pengusaha batik menggunakan kain tradisional ini sebagai daya jual, melestarikan bagian dari kearifan lokal yang satu ini menjadi penting dan sudah sepantasnya. Acara yang dilengkapi dengan berbagai workshop, talkshow, dan hiburan seputar proses membatik ini diharapkan dapat mengedukasi para tamu tentang pentingnya sustainability dalam membatik dan mempromosikan batik dalam negeri.

Bertempat di Assembly Hall, Cendrawasih, dan Main Lobby dari JCC, acara ini dapat menjadi pilihan untuk mengisi waktu di akhir pekan dan menambah wawasan dalam membatik pastinya.