Wajib Koleksi, Buku Wujud Dedikasi Sosok Kartini Muljadi untuk Cintanya Pada Batik

Melida Rostika diperbarui 23 Mei 2017, 13:00 WIB

Jakarta Indonesia, dengan segala kekayaan budaya, alam dan nusantara sepertinya tak akan bosan bila kita kaji satu demi satu. Kekayaan alam yang menjadi daya tarik wisata, sampai bermacam seni khas dari berbagai pelosok di Indonesia selalu bisa jadi bahasan budaya yang segar. Batik hadir dalam setiap langkah kehidupan masyarakat Jawa. Batik menjadi elemen dalam berbagai upacara adat yang terkait dengan daur kehidupan manusia. Lembaran-lembaran Batik hadir saat kelahiran yang digunakan sebagai kepohan bayi, pada saat upacara kedewasaan, pernikahan, hingga acara kematian sebagai penutup jenazah, yang disebut luruhnya layon. 

Memiliki beragam motif dengan aneka warna, batik bukan hanya sebuah kain semata. Namun cerita yang ditumpahkan oleh sang pembatik yang menciptakan sebuah karya penuh cerita. Perjalanan dalam menciptakan satu buah kain batik tak mudah, dan tidak singkat. Diawali dari pemilihan kain Mori yang cocok dengan tinta Malam, pemilihan bentuk canting guna membentuk pola awal sampai pada tahap pelukisan, sampai pembilasan kain. Sebuah proses panjang yang penuh rasa. Segala cerita proses pembatikan ini mampu kita nikmati dalam sebuah buku bertajuk ‘BATIK INDONESIA: Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi, yang baru saja diluncurkan.

Mengawali kariernya sebagai hakim, kemudian menjadi notaris papan atas di Indonesia hingga menjadi pengacara terkenal, Kartini Muljadi yang sangat dikenal sebagai pakar hukum senior sudah diakui memiliki perhatian dan ketertarikan yang cukup besar dalam memelihara dan melestarikan budaya Indonesia, berupa lukisan dan khususnya Batik. Ketertarikannya terhadap Batik semakin kuat melalui persahabatannya dengan para tokoh pencinta Batik, yang mendorongnya untuk terus menambah koleksi kain Batik tulis halus karya para pembatik ternama Indonesia.

Dalam perjalanannya sebagai kolektor kain Batik, Kartini Muljadi memahami masih minimnya dokumentasi tentang tekstil Nusantara termasuk Batik, sehingga akhirnya Kartini berinisiatif untuk mendokumentasikan koleksi Batiknya dalam bentuk buku, dengan harapan agar buku ini dapat digunakan sebagai dokumentasi seni Batik Indonesia, dan sebagai bahan referensi bagi generasi muda dalam mempelajari lebih dalam sejarah Batik Nusantara.

Buku ‘BATIK INDONESIA: Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi' ini berisikan koleksi Batik seorang Kartini Muljadi, sekaligus merekam perjalanan hidup sang kolektor, serta kecintaannya pada Batik. Buku ini secara gamblang menceritakan perjalanan sehelai kain Batik, diawali dengan proses membatik pada sehelai bentangan kain mori hingga menjadi karya Batik nan indah.

”Bagi saya kain Batik mewakili perasaan mendalam tentang kasih sayang yang saya terima dari nenek karena Ibu saya begitu cepat pergi dari kehidupan keluarga kami. Dalam keseharian mereka selalu menggunakan Batik, sehingga Batik lekat mewarnai kehidupan saya sejak dini,” ungkap Kartini Muljadi.

Kini batik tidak hanya sebagai paduan busana tradisional untuk suasana resmi atau kenegaraan, tetapi juga digunakan dalam suasana informal. Bahkan menjadi seragam wajib di berbagai lembaga pemerintahan, kantor sampai sekolah. Koleksi Batik Kartini Muljadi dalam buku ini digolongkan dalam tiga kelompok yaitu Batik Iwan Tirta, Batik Pesisiran, dan Batik Solo yang masing-masing menggambarkan ciri Batik yang unik.

Sebuah buku membahas kecintaan seorang kolektor Batik Indonesia, Kartini Muljadi, dengan sebuah tujuan mulia. Yaitu agar Batik Indonesia tetap akrab dengan generasi penerus dan dapat menambah pengetahuan tentang Batik. Sebuah buku yang mampu menjadi langkah awal untuk mulai tak hanya mencintai namun memahami lebih dalam seputar kekayaan Indonesia yang sesungguhnya.

 

(Photo Exclusive)