Jakarta Seolah bersatu dalam aliran seni, dunia mode yang penuh dengan pergerakan dinamis bisa lahirkan estetika yang baru dan segar saat disatukan dengan karya seni legendaris. Louis Vuitton contohnya, berkolaborasi dengan seniman kontemporer papan atas Jeff Koons, seniman asal Amerika yang mengusung seni konseptual dan memposisikan materi sebagai objek bercerita - terkenal dengan karyanya Baloon Animals (the orange balloon dog that was sold for $58.4 million back in 2013). Salah satu balon karya-nya bahkan menjadi artribut dalam cover album Artpop milik Lady Gaga.
Sederet lukisan maha karya beberapa seniman legendaris seperti Da Vinci, Titian, Rubens, Fragonard dan Van Gogh direproduksi di permukaan tas ikonik LV, seperti Speedy, Keepall dan Neverfull dengan nama seniman yang terpampang pada bagian depan tas serta detail gantungan kelinci khas identitas sang seniman, Jeff Koons.
Berbicara mengenai kolaborasi ini pada majalah Vogue, Jeff Koons mengutarakan bahwa proyek kolaborasi ini memperbolehkannya bebas berkreasi. "What’s wonderful about working with Louis Vuitton is that there really aren’t parameters. When they come and speak to you about a project, everybody already has an understanding of what the possibilities are to create something special. We both had the same objective: we wanted to make something that really uses material, texture and colour to communicate and create something desirable. So there was tremendous freedom.".
Dimodifikasi dengan pilihan warna pastel seperti biru dan pink pada sisi samping tas, mewakili kebutuhan fashion yang beragam.We can't say that it's for everyone, karena koleksi yang baru diluncurkan 28 April 2017 ini ternyata tak terlihat chic bagi sebagian mata. Bahkan ada yang mengatakan, koleksi ini terlihat terlalu dipaksakan - atas nama seni. Lihat sendiri deretan tas ini, what do you think?
(Photo Courtesy of Vogue)