Jakarta Berwisata ke tempat baru yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya memang menjadi pengalaman seru tersendiri, namun trend travel 2017 akan lebih dari itu. Tak hanya sekedar berkunjung atau berwisata ke tempat tempat indah, Transformative travel adalah sebuah kegiatan travel yang mampu mengubah cara pandang hidup ke titik yang lebih baik.
Industri travel meramalkan bahwa "Transformative travel" adalah sebuah evolusi di dunia perjalanan wisata itu sendiri. Sebenarnya memang memiliki elemen yang sama dengan experiential travel, namun transformative travel berada satu langkah lebih dalam dari kegiatan travel biasanya, dimana motivasi untuk berwisata bukanlah sekedar berwisata menghilangkan penat kehidupan sehari-hari namun, lebih kepada pembentukan perspektif pribadi yang lebih luas dan self-reflection, dengan cara membangun komunikasi lebih dalam dengan alam dan budaya asing. Memiliki tujuan untuk lebih mendekatkan diri pada energi yang dimiliki dalam diri agar mengenal diri sendiri lebih baik.
Sebuah kutipan segar yang berbunyi “go travel alone, and you’ll find yourself there” merupakan salah satu gambaran apa itu transformative travel. Daripada hanya sekedar berwisata ke destinasi liburan para turis yang sudah ramai terjamah publik, para pecinta travel kini mencari sebuah esensi lebih dalam dari kegiatan liburan. Seperti misalnya, ikut terjun langsung kedalam budaya asli dan berinteraksi dengan para penduduk lokal demi mendapatkan pengalaman bukan menjadi seorang turis namun bagai bunglon yang ikut membaur di kehidupan sehari-hari sebuah daerah atau kota kecil yang penuh dengan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang indah.
Tarik sebuah contoh dari kegiatan travel yang dilakukan oleh model cantik indonesia Dominique Diyose yang ikut terjun langsung ke dalam rimba hutan di kalimantan untuk melakukan penyelamatan hewan orangutan yang kini jumlahnya semakin menurun menuju kepunahan. Alih-alih melakukan trip bulan madu yang romantis ke destinasi mewah di luar negri, Model yang menikah dengan sutradara Ivan Handoyo di Bhutan beberapa bulan lalu ini, memilih untuk berdua terlibat dalam kegiatan penyelamatan satwa yang hampir punah. Terlihat mengunggah beberapa foto kegiatan penyelamatan orangutan pada akun instagram resmi nya dengan caption lantang “By sharing the same 97% DNA with them, This is what I saw at the first catch of our eyes met together. Into the woods, bring them home. Save your forests. Save our forests. Save our life.”. Selain membawa perubahan kepada lingkungan dan ekosistem alam, kegiatan travel yang seperti ini selain mampu membawa kita untuk lebih sadar akan kelestarian lingkungan, juga dapat menjalin sebuah ikatan kuat dengan diri dan alam untuk menjadi orang yang lebih baik lagi di kemudian hari. Because after all we actually belong to the nature too.