Jakarta Fashion is so much fun, then why so serious? Begitulah yang ada di benak Leandra Medine, pendiri fashion website dengan aksen humoris, Man Repeller.
Umumnya, kritikus, blogger, bahkan editor majalah, mengupas fashion dengan sudut pandang layaknya fashionista yang terkadang terlalu kaku dan susah untuk dimengerti oleh kalangan awam. Maka, tak bisa disalahkan juga bila ulasan fashion hanya bisa diminati untuk mereka yang paham dan tertarik.
Namun, Medine berpikiran berbeda dari kebanyakan fashion people yang ada. Sehingga, terciptalah Man Repeller sebagai sumber segala hal tentang fashion, yang dibawakan dari kacamatanya - dan ini yang terpenting: lucu.
Tak hanya lucu, Medine punya sederet fakta unik yang membuat kami semakin mencintainya (dan tentu menjadi resep awal bagaimana blog Man Repeller sukses besar hingga sekarang) And here they are:
No make up person
Kejujuran Medine di dalam tulisannya, terlihat juga dari gayanya sehari-hari. Baginya, tampil di fashion show is a must, tapi tidak dengan make up. Mau tahu apa alasannya menjauhi make up? “Karena make up itu merepotkan dan saya terlalu malas untuk memakainya,” katanya santai. Untung aja dia sudah diberkahi alis tebal dan wajah cantik, ya…
Semakin jelek, semakin baik
Wajahnya yang sering dibiarkan polos tanpa polesan make up, makin ‘flattering’ dengan pose berfotonya yang kerap aneh. Belum cukup sampai di situ, ia post foto tersebut di media sosialnya, dengan maksud agar follower Instagramnya yang sudah menyentuh ratusan ribu, berkomentar. Komentar jelek maupun memuji tak masalah baginya, karena semakin banyak reaksi, itulah yang ia harapkan.
Girl power!
Di balik sikap humorisnya, Medine is a true feminist at heart. Konsep penamaan blog terkenalnya, Man Repeller, ditujukan untuk memotivasi semua perempuan untuk mencintai diri mereka terlebih dulu sebelum mencintai orang lain. Cool!
Tergila-gila dengan menulis
Pantas saja kalau Medine meraih kesuksesannya sebagai blogger dan penulis. Pasalnya, perempuan yang mendalami ilmu jurnalisme ini, mengaku tak akan pernah bosan untuk menulis. “Saya selalu cinta dengn kata-kata. Rasanya tak ada yang lebih baik dibanding merangkai kata demi kata menjadi sebuah kalimat yang indah,” ujarnya.
Last but not least,…
Ia tahu menikah muda itu sulit, tapi merasa rugi jika tak melakukannya
Menikah di usia 24 tahun, disadari benar oleh Medine sebagai keputusan yang besar. Dan, tentu saja sulit, apalagi ia sedang berada di puncak kesuksesan bergelimang kekayaan. Namun, ia justru menganggap itu hal yang normal. Dan, inilah ungkapan jujurnya, “Saya sadar menikah muda itu sulit. Jadi, wajar saja kalau saya sedikit merasa