Jakarta Sederet pondok-pondok kayu berjejer di pantai berpasir putih yang menghadap ke perairan sejernih kristal. Di belakangnya, berdiri kokoh tebing kapur dan gunung megah yang hijau, tertutup rimbun taman tropis. Itulah pemandangan menakjubkan yang akan Fimelova temukan ketika tiba di pantai Ora.
Pantai Ora berada di Desa Saleman, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah. Kawasan ini dikenal memiliki biota laut yang mengagumkan. Terumbu karang di pantai Ora pun beragam jenisnya. Wilayah pantai Ora tidak memiliki daratan yang luas, karena daratannya berupa bukit atau tebing-tebing Sawai yang menjulang, hutan tropis, dan rangkaian pegunungan yang merupakan kawasan Taman Nasional Manusela.
Pantai Ora menawarkan fasilitas penginapan yang unik, yaitu penginapan yang berbentuk rumah panggung dan mengapung di atas laut. Perpaduan cottage kayu yang berdiri di atas air jernih berwarna hijau kebiruan dan latar belakang perbukitan hijau menjadikan pemandangan di Pantai Ora begitu alami dan memberi kesegaran.
Kalau berkunjung ke Pantai Ora, kita bisa mencoba memanjakan diri dengan duduk-duduk di beranda salah satu cottage kayu Pantai Ora sambil melihat-lihat ikan warna warni yang berenang di permukan laut dan siap bermain dengan kaki ketika mencebur ke dalamnya. Perairannya yang dangkal dan jernih membuat kita bisa melihat langsung warna-warni koral pantai dari atas beranda, Fimelova. Selain itu, kita juga bisa melakukan aktivitas mendayung perahu sendirian atau ditemani pemandu yang ramah di sekitar pantai Ora.
Jangan lupa, kita juga bisa berjalan-jalan dan melintasi Sungai Salawai untuk menyaksikan bagaimana proses pembuatan sagu dan pemetikan buah kelapa. Saat tiba di muara sungai Teluk Sulaiman Pulau Seram, kita akan diajak untuk melihat berbagai jenis macam burung yang ada di sana. Pulau Seram terkenal karena kehidupan burung yang melimpah. Dari 117 spesies yang ditemukan di pulau itu, 14 di antaranya adalah endemik Seram.
Tidak hanya itu, Fimelova juga bisa menemukan mata air yang disebut Air Belanda. Konon katanya, dulu orang-orang Belanda suka mandi di mata air itu. Mata airnya mengalir menjadi sungai kecil jernih. Ada juga beberapa mata air yang muncul di pasir pantai secara menakjubkan karena airnya tetap dingin, jernih dan tawar.
Pantai Ora memang merupakan salah satu pantai yang memberikan beragam nuansa berbeda di setiap waktu dan cuaca. Pada pagi hari saat matahari belum mencapai puncak, kabut tipis dan awan akan melayang rendah di perbukitan sekitar pantai memberikan kesan yang sangat mistis. Di siang hari langitnya begitu biru dan bersih. Fimelova bisa melihat burung camar dan pelikan beterbangan di langit lepas.
Saat matahari terbenam, akan tampak lembayung jingga dengan semburat keunguan sejauh mata memandang. Warna keemasan memantul-mantul di permukaan laut dan siluet gugusan bukit menambah kesan romantis yang tak ingin fimelova lewatkan. Lalu saat malam, langit Pantai Ora akan dihiasi taburan bintang yang akan membuat liburan semakin tak terlupakan.
Keanggunan pesona alam Pantai Ora ini telah mendatangkan 500 orang wisatawan setiap tahunnya. Mayoritas turis asing datang dari Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang. Bahkan, tahun ini, sudah 20 grup turis dari sejumlah negara yang pesan seluruh cottage di Pantai Ora. Setiap grup berjumlah sedikitnya 10 orang.
Jadi tunggu apa lagi, Fimelova? Pastikan Pantai Ora masuk daftar liburan kamu sekarang juga!
#pesonaindonesia