Jakarta Ada satu model dress yang terus berlalu-lalang di jalanan kota Paris selama beberapa bulan ini. Modelnya unik dan berwarna kontras, bagaikan menjahit sebuah sweater sebagai dalaman dress. Tak disangka, this dress went viral. Beberapa fashion editor, model, dan fashionista lainnya sering terlihat mengenakan dress ini. Tak takut terlihat kembar bila suatu saat berpapasan di jalan.
Vetements Fall/Winter 2015
Bersamaan dengan booming-nya model dress tersebut, tiba-tiba muncul berita (seperti yang sudah kami ceritakan sebelumnya) bahwa sang creative director Vetements, yaitu Demna Gvasalia direkrut oleh Balenciaga. Menggantikan Alexander Wang yang namanya sudah terkenal,well Demna Gvasalia sounds unfamiliar. Tapi kali ini, brand Vetements yang akan kami bahas dan mengapa kini brand tersebut menjadi salah satu merk high-end yang terus diincar fashionista.
Demna Gvasalia
Fokus sejak awal
Baru berjalan sekitar 2 tahun, nama Vetements sudah meroket. Sejak awal Demna Gvasalia memang sudah tahu karakter baju yang akan dibuat, seperti apa perempuan yang kira-kira akan memakainya, dan siapa yang akan membeli. Punya visi yang begitu jelas, brand yang berbasis di Paris ini akhirnya mendapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah dari LVMH. Dari situ nama Vetements kian dicari, penasaran seperti apa karya yang mereka buat hingga menarik perhatian begitu cepat.
The first bomber jackets
Kreatifitas adalah segalanya
Berawal dari sebuah bomber jacket yang direkonstruksi ulang. “We take a bomber jacket and think what we can do with it to make people want it,” jelas Demna. Bomber jacket yang memang sudah bersiluet boxy dibuat versi lebih besarnya lagi di bagian lengan. Menghasilkan sebuah model jaket yang cutting-edge, bermodel unik, dan membuat para pemakainya terlihat sebagai one-of-a-kind woman. Kalau kamu bukan tipe perempuan yang suka bereksperimen dan punya sense of fashion yang bold, tak mungkin kamu berani memakainya.
Memberi fashion sebuah nafas baru
Koleksi yang berbeda juga membuat salah satu e-commerce, Matches Fashion, tertarik untuk membeli barang-barang Vetements. Menurut majalah Interview, Vetements adalah sebuah brand yang memberi nafas baru ke dalam industri fashion. Karena masalah biaya yang terbatas, ide-ide baru justru muncul. Tak bisa membeli bahan denim, tak jadi masalah. Justru Demna Gvasalia dan tim malah menjajal barang-barang denim vintage hingga pada akhirnya menghasilkan deretan look bergaya utilitarian. Mungkin hal ini juga yang membuat perusahaan Kering tertarik merekrut Demna sebagai direktur kreatif Balenciaga. Siapa tahu ide baru untuk membuat Balenciaga kian laris dapat tercetus di bawah arahan laki-laki kelahiran Georgia tersebut.