Jakarta Ada satu pertanyaan yang langsung terlintas di pikiran saya, tentunya pertanyaan ini ditujukan bagi para fashion designer yang baru memulai bisnis mereka. Jika mendapat hadiah sebesar 4 miliar rupiah, apa yang akan kamu lakukan untuk mengembangkan bisnismu? Dana tersebut tidaklah kecil, apalagi dunia sedang mengalami masa resesi di mana keterbatasan dana bisa saja menghambat proses kreatifitas. Thanks to CFDA/Vogue Fashion Fund yang setiap tahun membantu para desainer berbakat meraih mimpi mereka.
Alexander Wang, Altuzarra, dan Proenza Schouler adalah 3 alumni pemenang penghargaan tersebut. Jangan tanya sesukses apa mereka sekarang. Bisa jadi salah satu faktor yang mendukung mereka menempati posisi sekarang ini berkat hadiah yang mereka terima dari CFDA/Vogue Fashion Fund waktu itu. Tahun ini, mari kenal lebih dekat dengan 3 pemenang CFDA/Vogue Fashion Fund (ya, tidak adarunner up atau juara ketiga).
Jonathan Simkhai
Jonathan Simkhai
Jejak desainer asal New York City ini sudah diikuti oleh Anna Wintour, tepatnya saat ia bergabung dalam program CFDA Fashion Incubator dan menjadi nominee untuk International Woolmark Prize di tahun 2014. Sejak ia usia 14 tahun, Jonathan Simkhai sudah bekerja menjadi seorang buyer untuk brand lokal di kampung halamannya. Yang membedakannya dengan desainer lain adalah bagaimana ia menggabungkan 2 karakter dalam setiap baju yang ia hasilkan, sisi maskulin yang kuat dan sisi feminin yang sensual. Tidak heran selalu ada faktor “kejutan” pada setiap koleksinya.
Aurora James
Brother Vellies
Memang benar, menjelajah dunia bisa memberikan inspirasi tak terduga. Aurora James membangun brand sepatu, Brother Vellies, semenjak ia kembali dari traveling ke Afrika. Vellies adalah sejenis sepatu boots yang biasa digunakan oleh orang-orang Afrika dan menjadi signature style brand ini. Konsep ramah lingkungan juga jadi bagian dari Brother Vellies. Hal tersebut menjadi dasar pertimbangan para panelis CFDA/Vogue Fashion Fund memilihnya menjadi pemenang. Satu hal lagi, bahkan Kanye West saja sampai merelakan waktunya untuk datang ke presentasi fashion Brother Vellies.
Rio Uribe
Gypsy Sport
Unik, otentik, dan out-of-the-box. Dari namanya saja sudah terlihat bahwa Gypsy Sport bukanlah brand yang suka dengan konsep mainstream. Di kala banyak fashion designer yang hanya menggunakan model berkulit putih di atas runway, Rio Uribe, sang pemilik, membuat Gypsy Sport menjadi perhatian karena ia menggunakan model dari berbagai bangsa di debut runway-nya September lalu. Bahkan Anna Wintour sendiri yang mendukung Rio Uribe untuk meninggalkan konsep fashion presentation dan beralih ke runway untuk memperlihatkan desainnya yang luar biasa pada khalayak fashion yang lebih luas.
Hadiah sebesar USD 300.000 (setara dengan 4 miliar rupiah) telah meraih rengkuh. Ke depannya akan banyak inovasi yang bisa mereka buat dari dana tersebut. Semoga dapat terus bertahan di industri fashion Amerika dan dunia.