Merasa Hampa dalam Hidupmu? Itu Pertanda Baik!

Dita Soedarjo diperbarui 07 Okt 2015, 11:00 WIB

Jakarta
(sumber: noloanforjohnny.wordpress.com)

Beberapa minggu lalu saya bertemu dengan salah seorang teman saya yang sudah lama tidak ketemu untuk sekadar berbagi cerita. Ketika obrolan semakin memanas, perempuan 24 tahun ini tiba-tiba mengatakan kalau dia merasa hampa dengan hidupnya. Bukan, bukan karena tidak punya pasangan. Teman saya ini terlalu cantik untuk merasa hampa karena kaum laki-laki. Ia merasa hidupnya sangat stagnan dan autopilot: bangun pagi – pergi bekerja – hangout setelah kantor – tidur. Tidak ada kegiatan dalam hidup yang membuat dirinya merasa sangat bersemangat bangun di pagi hari karena bisa melakukan hal-hal yang ia sukai.

Apakah kamu sedang merasakan hal yang sama? Apapun kehampaan yang sedang kamu rasakan, baik itu dalam pekerjaan, hubungan percintaan, persahabatan, atau dalam hidup, ketahuilah Fimelova, kamu tidak sendirian. Merasa hampa bukan berarti hidup kita akan berakhir, dan kita tidak akan mengetahui apa yang kita inginkan selama-lamanya. Sebaliknya, rasa hampa itu menjadi pemicu kita untuk mencari tahu apa yang sebenar-benarnya ingin kita lakukan.

Tidak hanya kita, para selebriti ternama pun juga pernah merasa “hilang arah” sebelum akhirnya bisa sukses. Di umur 23 tahun, penulis buku best seller Harry Potter, JK Rowling, pernah mengalami kebangkrutan. Sementara itu, aktris, penulis, produser, dan komedian asal Amerika, Tina Fey, pernah merasakan bekerja di YMCA di usia yang sama. Biliuner Amerika, Oprah, dipecat dari pekerjaan pertamanya sebagai reporter TV pada usia 23 tahun juga. Bahkan salah seorang pemilik perusahaan hiburan terbesar di dunia, Walt Disney, juga mengalami kebangkrutan saat ia berusia 23 tahun.

Siapa yang sangka nama mereka semua kini terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia? Mungkin mereka pun dulu tidak mengira bisa sukses seperti sekarang ini. Tapi, ada satu kesamaan yang mereka miliki: semuanya mencintai apa yang mereka lakukan dan terus konsisten melakukan hal yang mereka cintai tersebut.

Fimelova, rasa hampa yang sedang kamu rasakan saat ini adalah awal, bukan akhir. Kamu merasa hampa karena sebenarnya kamu peduli dengan hidupmu. Kamu merasa hampa karena kamu tahu kalau kamu bisa berbuat lebih untuk kehidupan. So, it’s okay to feel lost, karena kamu tidak akan bisa menemukan passion-mu kalau terus merasa nyaman dengan hidup yang kamu jalani sekarang.

 

Dita Soedarjo