Jakarta Anthony Tandiyono
Sequence ke-3 di fashion show “Kembang Kirana” berlangsung makin menarik. Di antara 22 desainer yang memamerkan karya mereka malam itu, sebagian besar di antaranya belum pernah mengolah kain batik sama sekali. Seperti ke-4 desainer muda berikut.
Anthony Tandiyono, Gloria Agatha, Rama Dauhan, dan Soko Wiyanto tergabung dalam sub-tema “Kembang Ayu”, yang kami interpretasikan sebagai sequence yang mengedepankan gaya feminin. Batik merupakan kain yang cukup asing untuk karya mereka. Namun, tantangan kali ini tidak menjadi hal yang menyulitkan mereka.
Anthony Tandiyono, misalnya. Meski baru bergabung di kancah fashion Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, namun desainer muda ini sangat berbakat dalam mengolah kain batik. Batik Cirebon berwarna pastel dengan motif yang sangat menarik dan berbeda diolahnya menjadi busana bergaya safari yang sangat urban. Tak lupa aksen lipit dibuat sendiri oleh Anthony dari 2 kain berbeda.
Gloria Agatha
Didukung oleh Gallery Batik Sutra, Gloria Agatha juga mengemas koleksi batiknya kali ini dalam nuansa yang sangat feminin. Batik Pesisir dari Pekalongan berwarna dasar putih dengan corak kembang aneka warna menjadi kain batik yang sangat pas untuk menggambarkan karakter desain Gloria Agatha. Kali ini, ia mencampur warna-warna terang seperti oranye, biru, dan ungu untuk menjadi bagian dalam karya batik perdananya.
Rama Dauhan
Salah satu karya batik yang cukup unik ditunjukkan oleh Rama Dauhan. Ia tidak menggunakan batik dari daerah manapun, melainkan menikmati proses pembuatan batik itu sendiri. Bekerja sama dengan sahabatnya, Dilah Sasri, Rama menciptakan motif batik sendiri. Semakin unik karena lapisan lilin pada proses pembatikan tidak dilorot dan dibiarkan menempel pada kain. Hasilnya, tentu sebuah karya yang berbeda. Apalagi Rama Dauhan mengemasnya menjadi sebuah koleksi resort dengan dominasi warna putih dan emas dengan aksen embroidery.
Soko Wiyanto
Di sequence 3, Soko Wiyanto menjadi desainer terakhir yang menampilkan koleksi batiknya. Tak ada istilah terlalu tradisional, pasalnya Soko Wiyanto menggunakan kain batik berwarna biru dengan corak yang sangat modern, dibalut dengan gaya cocktail. Warna putih dan biru mendominasi look pertama hingga ke-5. Bunga-bunga putih berbentuk elemen dekoratif menghiasi rancangan atasan serta terusan bergayaultra feminin ini.
Mendekati dua sequence terakhir, fashion show “Kembang Kirana” semakin menarik. Seperti apa koleksi desainer lainnya? Simak terus beritanya.
#fimelafest #festivalfashionkainindonesia