Sudah Bangkit, Para Desainer Muda Tak Lagi Malu Ciptakan Koleksi Dari Kain Batik

Jessica Esther diperbarui 12 Agu 2015, 09:00 WIB

Jakarta Krishandi Hartanto

Minggu sore menjadi waktu di mana Fashion First, salah satu destinasi shopping di selatan Jakarta yang fokus menaungi talenta-talenta muda di Asia, merayakan hari jadinya yang ke 2. Langit kota Jakarta yang bersahabat kala itu membuat lokasi acara begitu ramai dihadiri para tamu undangan. SKYE dengan suasana outdoor-nya dipilih untuk menjadi tempat selebrasi meriah itu.

Pada kesempatan ini pula, Fashion First memperkenalkan 5 desainer baru mereka. Sedikit berbeda, kali ini Fashion First justru memilih 5 desainer yang menggunakan kain tradisional Indonesia sebagai material utama.

Dimulai dari Krishandi Hartanto, meskipun menuntut ilmu hingga jauh ke Italia, darah Indonesia mengalir kental di dalam dirinya. Lewat labelnya, RAKRIZ, Krishandi menyuguhkan batik Cirebon lewat pola dan detail yang sangat modern berupa hiasan bunga appliqué dan beads. Warna-wana pastel yang lembut juga menjadi palet koleksi ini.

Amelia Kartikasari

Selanjutnya ada Amelia Kartikasari. Perempuan lulusan Esmod ini menggunakan batik bermotif klasik Jawa, sehingga warna-warna pekat coklat menjadi warna dominan di koleksi ini. Amelia Kartikasari tidak mengambil inspirasinya dari kultur dalam negeri semata. Ia mencampurkan gaya Mooi Indie yang membuat koleksinya terlihat begitu menarik.

Anthony Tandiono

Lulusan Royal Melbourne Institute of Technology, yaitu Anthony Tandiono, lewat brand-nya, AT, menampilkan gaya batik yang terpengaruh gaya peranakan dan barat di tahun 1960an. Selain siluet yang feminin dan modern, keunikan koleksi kali ini adalah batik tulis lasem yang digunakan Anthony memakai teknik zero waste, yakni bebas limbah. Stylish sekaligus ramah lingkungan, koleksi ini tentu sangat istimewa.

Luthfia Tjakraamidjaja

Untuk koleksi ready-to-wear pakaian ditutup oleh show dari Luthfia Tjakraamidjaja. Brand-nya, Almaina, didirikan belum lama, tepatnya tahun kemarin, namun satu tahun sudah cukup untuk membuat sebuah gaya signature. Luthfia menggunakan batik Tasik dengan potongan atasan asimetris dan bawahan kain sehingga menghasilkan suatu look yang etnik namun sangat khas anak muda. Gayanya juga sangat santai namun tidak menutup kemungkinan bisa juga dikenakan untuk ke acara-acara formal.

Aksesori yang dikenakan di keseluruhan show adalah rancangan dari Aulia Rusdy dengan brand-nya, LUNGSIN. Koleksi yang kali ini dipresentasikan dipersembahkan khusus seperti sebuah ‘hadiah' untuk ulang tahun Fashion First. Aulia menggunakan kain songket Minangkabau dengan palet-palet warna mencolok berupa merah dan ungu kemudian diseimbangkan dengan warna peach yang lembut.

It was such an unforgettable batik moment and we were happy to witness all the beautiful collections presented there!

Photo by: Sasha Alexandra