Jakarta Apakah kamu termasuk orang yang suka mengoleksi kain batik tulis? Atau kamu mendapatkannya turun temurun dari warisan keluarga? Kalau memang punya, jangan pernah malas merawatnya, ya. Merawat batik tulis memang sedikit berbeda dan tidak semudah merawat batik cap ataupun batik printing. Batik tulis bukanlah kain sembarangan. Dia memiliki nilai seni dan filosofi tersendiri tergantung dari motif batik apa yang kamu miliki.
Nah, untuk menjaga warna batik tulis agar tidak pudar juga dibutuhkan perawatan khusus. Simak langkah-langkahnya sebagai berikut!
- Simpanlah batik tulis, baik yang berupa kain atau pakaian di tempat yang kering, tidak lembap dan terhindar dari paparan cahaya matahari secara langsung.
- Khusus untuk kain batik, sebaiknya kamu membungkusnya dengan kertas pembungkus atau jenis kertas yang tidak bersifat asam, Fimelova. Jangan lupa untuk memberinya bebauan yang dapat menghindarkan kainmu dari ngengat perusak kain, misalnya akar-akaran alami dan biji merica. Hindari penggunaan zat kimia seperti kapur barus karena berisiko merusak warna.
- Buka dan angin-anginkan kain secara berkala, misalnya setiap dua minggu sekali. Jemurlah selama 10 sampai 15 menit agar kain tidak lembab.
- Jangan pernah mencuci batik tulis dengan mesin cuci. Cucilah dengan cara manual dan jangan menggunakan sabun cuci yang keras. Untuk membersihkannya, kamu bisa menggunakan lerak, sampo, sabun bayi atau dry clean di laundry. Saat mengeringkannya, hindarkan melakukannya di bawah sinar matahari secara langsung Cukup diangin-anginkan saja hingga kering.
- Hindari menyetrika batik tulis sebisa mungkin Tapi, kalau harus disetrika, kamu bisa tempatkan kain lain sebagai pelapis di atas kain batik tulis tersebut. Kamu bisa juga gunakan setrika uap dengan mengatur uap yang tidak terlalu panas.
Dengan melakukan langkah-langkah tadi, dijamin kain batikmu bakalan awet, Fimelova. Selamat mengoleksi kain batik!