Urus Bagasi, Masalah Rutin yang Jadi Penghambat Saat Bepergian

Vera Erwaty Ismainy diperbarui 24 Jun 2015, 15:44 WIB

 

Jakarta Ternyata permasalahan yang dihadapi banyak orang ini bisa dijadikan peluang bisnis. American Airlines misalnya, sejak beberapa tahun belakangan, maskapai ini mengeluarkan jasa pengiriman bagasi ke rumah atau bahkan alamat lain yang ingin dituju penumpang. Managing Director Operations Planning American Airlines, David Vance, mengatakan, target pengguna layanan ini adalah para pebisnis yang secara rutin bepergian atau rombongan keluarga.

Setiap penumpang akan ditawari jasa pengiriman bagasi ini saat melakukan pemesanan tiket secara online. Jika mereka setuju menggunakan jasa ini, mereka harus memberitahukan setidaknya dua jam sebelum penerbangan kepada pihak maskapai. Bagasi nantinya akan terbang bersama penumpang dan langsung dikirim ke satu alamat yang dituju sekurang-kurangnya dalam waktu enam jam setelah mendarat. Biaya tergantung dari banyaknya koper, Fimelova. Satu koper ditaksir seharga Rp 300 ribu. Sementara itu Rp 500 ribu untuk tiga hingga 10 koper.

“Kami tidak mempermasalahkan berat. Tapi kalau jarak sudah melebihi 40 kilometer dari bandara, penumpang akan terkena jasa Rp 10 ribu per kilometer. Jasa ini bisa digunakan di 200 penerbangan domestik Amerika dan internasional termasuk Dublin, Montreal dan Nassau. Target kami adalah rombongan keluarga yang sedang berlibur atau para pembisnis yang rajin bepergian dan ingin langsung menuju lokasi meeting atau kantor,” ungkap David.

Tidak cuma American Airlines, perusahaan asal Singapura, Packnada, juga punya terobosan baru dalam mengatasi masalah bagasi. Perusahaan yang baru diluncurkan pada 2013 ini memberikan jasa pengiriman bagasi yang ditujukan kepada para pebisnis atau medical tourist yang sering kali bepergian ke Singapura.

Co-Founder Pacnkada, Jonathan Lee, saat berbincang dengan FIMELA.com beberapa waktu lalu mengatakan, keunikan dari jasa yang ditawarkan adalah mereka menyimpan barang-barang yang dibutuhkan mulai dari pakaian hingga alat keperluan sehari-hari termasuk sikat gigi, pasta gigi bahkan sampai charger handphone. Yang berbeda dari jasa lainnya, Packnada juga mencuci dan menyetrika pakaian yang ditinggalkan.

Next time, saat pelanggan bepergian kembali ke Singapura, tas yang mereka tinggalkan akan dikirim ke alamat yang diinginkan jangkauan hotel meliputi seluruh Singapura. Agar tak tertukar dengan pelanggan lainnya, setiap barang diberikan tag pemilik dan teliti dalam menyimpan,” jelasnya.

Dari obrolan kami bersama Jonathan, jasa yang ditawarkan cukup sederhana, Fimelova. Saat pertama kali menggunakan jasa ini, kamu akan diberikan satu tas kosong dari Pacnkada. Nah, di hari kamu akan pulang, kamu bisa meninggalkan barang yang sering kamu gunakan saat bepergian. Nantinya, tim Packnada akan mengambil tas tadi lalu mencuci dan menyetrika pakaian, maksimal 20 helai, yang ditinggalkan hingga menyimpannya hingga keberangkatan kamu selanjutnya ke Singapura.

Saat ditanya soal harga, Jonathan membeberkan kalau harga jasa tersebut berkisar antara Rp 990 ribu tiap perjalanan dan barang akan disimpan hingga tiga bulan. Kalau pelanggan tidak bepergian lebih dari tiga bulan berikutnya, pelanggan bisa memperpanjang jasa atau menghentikannya barang akan dikirim kembali ke negara tujuan. Uniknya, setiap kamu merekomendasikan jasa Packnada kamu dan teman yang direkomendasikan akan dapat uang jasa seharga Rp 100 ribu.

Selain itu, Jonathan juga menjelaskan, pihaknya juga menerima barang seperti penyimpanan perhiasan dan dokumen. Setelah tas sampai ke pihak Packnada, mereka memastikan memeriksa barang yang ditinggalkan dan melakukan konfirmasi pada pelanggan. Jonathan menjelaskan bahwa jasanya cukup berkembang sekarang, dengan kebanyakan pelanggan berasal dari Australia dan Indonesia.

Jasa ini sudah pasti akan sangat membantu mereka yang sering pergi untuk bisnis maupun urusan rumah sakit. Apalagi yang harus terbang antara negara untuk prosedur kesehatan yang biasanya cukup merepotkan.

 

mybmw.co.id