Tradisi Tea Pai: Keunikan Pernikahan Adat Tionghoa

Patricia Wulandari diperbarui 21 Mei 2015, 10:00 WIB

Jakarta Pernikahan adat Tionghoa memang selalu menarik untuk diketahui, salah satunya adalah tradisi Tea Pai. Tradisi ini adalah salah satu rangkaian acara yang biasa diadakan (chinese wedding) untuk menghormati orang yang lebih tua.

Acara Tea Pai ini biasanya dilakukan di rumah dan bertujuan untuk memperkenalkan keluarga masing-masing dan menghormati orang yang dituakan. Menurut tradisi, pengantin pria akan menjemput mempelai perempuan, dan kembali ke rumah keluarga pria untuk melaksanakan prosesi tea pai bersama keluarga pengantin pria terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan pergi ke rumah mempelai perempuan, dan kembali melaksanakan prosesi tea pai.

Biasanya tea pai dilakukan sore hari sebelum resepsi pernikahan berlangsung. Pada prosesi ini, mempelai mempersilakan orang yang lebih tua untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Setelah duduk, mereka akan memberikan penghormatan dengan cara membungkukkan badan sambil mengepalkan kedua belah tangan. Perlu diingat, khusus untuk orang tua kandung dan kakek nenek sebaiknya dilakukan dengan berlutut.

Berikutnya, seseorang yang dipercaya untuk menjadi pengiring pengantin akan membawakan nampan yang berisi dua buah cangkir kecil berisi teh kepada mempelai perempuan, jika keluarga yang sedang dilayani adalah keluarga dari pihak perempuan. Kemudian barulah mempelai pria mengambil satu persatu cangkir dari nampan tersebut dan diberikan kepada keluarga sambil memperkenalkan, misalnya ibu, ayah, paman, tante, dan begitu pula sebaliknya.

Menurut tradisi yang sudah berlangsung turun temurun, untuk posisi duduk, nenek, ibu, tante ada di kanan; sedangkan kakek, ayah, paman di kiri. Hal ini sesuai prinsip Nan Zuo, Ni You (Pria di kiri, Perempuan di kanan). Setelah keluarga yang dilayani selesai meminum teh yang diberikan, mempelai pria mengambil kembali cangkir tersebut satu per satu.

Sebagai ucapan terima kasih keluarga terhadap pelayanan yang diberikan oleh kedua mempelai, biasanya keluarga memberikan bingkisan yang berupa uang di dalam amplop angpao atau perhiasan. Setelah selesai, sebelum anggota keluarga kembali ke tempatnya, kedua mempelai akan memberikan salam penghormatan kembali, seperti di awal acara.

Menarik ya?

 

Penulis: Andwi F. Larsati

Foto: Studio Impressions

What's On Fimela

Tag Terkait