Cara Pintar Mengatur Keuangan untuk Pengantin Baru

Patricia Wulandari diperbarui 05 Mei 2015, 09:00 WIB

Jakarta Saat sedang merencanakan pesta pernikahan, kamu dan pasangan akan fokus dengan pemilihan vendor pernikahan yang terbaik seperti wedding organizer, weding venue hingga dekorasi pesta. Di sela-sela kesibukan tersebut, ada baiknya kamu mulai berbicara mengenai budgeting keluarga. kamu dan pasangan sebaiknya selalu disiplin dalam mengatur pengeluaran. Tak hanya itu, menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan memang bertujuan untuk menghindari pemborosan, demi menyiapkan investasi jangka panjang. Sebagai suami dan istri, bicaranya hal ini secara terbuka. Dimulai dari mengidentifikasi pemasukan kamu berdua, serta pengeluaran bulanan selama setahun. Dengan begitu, kamu bisa melihat perputaran keuangan keluarga kamu. 

Terdapat tiga sumber utama yaitu gaji bulanan, bonus, serta investasi berjalan. Di sisi lain, pengeluaran seharusnya bisa dikategorikan berdasarkan prioritasmu. Seperti makanan, rumah, listrik, air, pakaian, pendidikan, pengeluaran transportasi umum, bensin, pemeliharaan mobil pribadi, hingga asuransi kesehatan, plus hiburan tambahan.

Sekarang, seberapa banyak kamu mengalokasikan pemasukan tersebut, untuk mencukupi setiap pengeluaran yang tadi disebutkan. Sebisa mungkin, pengeluaran ditentukan berdasarkan pemasukan yang ada, bukan sebaliknya. Sesuaikan secara benar. Pengeluaran utama kamu harus berdasarkan kebutuhan primer, seperti makanan. Sedangkan pakaian serta tagihan listrik mengikuti kemudian. 

Jika kamu akan membeli rumah atau mobil pribadi, tetap saja harus memperhitungkan pemasukan rutin. Kamu dituntut untuk mampu membayar cicilan bulanan dengan tidak mengganggu stabilitas pengeluaran rutin keluarga. Jika tidak memungkinkan dan berpotensi mengorbankan kebutuhan bulanan, sebaiknya tunda dulu. 

Seperti yang sering kita dengar, menyimpan uang di bank memang bukan untuk mendapatkan keuntungan, tapi itu berguna untuk simpanan darurat tiga hingga enam bulan ke depan. Sebagai simpanan tambahan, yang bisa kamu lakukan adalah dengan berinvestasi. Memang, membuat perencanaan keluarga awalnya terdengar menyeramkan. Tapi, jika kamu telah berhasil menyeimbangkannya, maka kepiawaian untuk menerka setiap keuntungan dari menyisihkan pemasukan akan jauh lebih menguntungkan.

 

Penulis: Andwi F. Larasati

Foto: Kytography