Ingin Menurunkan Berat Badan? Masukkan Cokelat ke Dalam Menu Dietmu!

Jessica Esther diperbarui 18 Sep 2015, 11:00 WIB

Jakarta Salah satu jenis makanan yang rasanya sulit dihindari saat sedang diet adalah coklat. Warna dan rasanya begitu menggiurkan. Makanan satu ini juga selalu ada di daftar favorit semua penggila kuliner. Hmm, tapi sepertinya mulai dari sekarang kamu harus mengubah mindset kalau coklat itu bisa menggemukkan badan. 

Bahkan selebriti seperti Blake Lively saja harus mengonsumsi beberapa potong coklat setiap hari untuk menjaga agar mood-nya tetap stabil. Tapi, Blake tetap langsing, kan?

Sebelum menjauhkan diri dari makanan yang menyehatkan ini, coba intip 7 faktanya terlebih dahulu. Setelah itu kembalilah bersahabat dengan coklat yang mungkin sudah kamu simpan rapat-rapat di lemari es.

  1. Coklat dengan kadar cocoa yang tinggi (sekitar 85%) kaya akan antioksidan sehingga dapat menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan mengurangi kadar penyerapan kafein ke dalam tubuh.

  2. Coklat bisa membuat umurmu lebih panjang. Sebuah riset dari Universitas Harvard mengatakan bahwa seseorang yang mengonsumsi coklat sebanyak 3 kali dalam sebulan dapat hidup setahun lebih lama daripada yang tidak.
  3. Coklat dapat mencegah obesitas. Antioksidan yang ada di dalam coklat dapat membantu berat badan tetap stabil dan mencegah diabetes tipe 2.
  4. Coklat membuatmu lebih bahagia. Coklat mengandung trytophan dan serotonin yang bisa mempengaruhi kita untuk terus tersenyum seperti sedang jatuh cinta.

  5. Coklat bukan makanan yang dapat membuat berat badan terus naik. Jangan salahkan satu jenis makanan secara spesifik. Diet yang tidak seimbang, itulah yang menyebabkan beratmu tak kunjung turun.
  6. Coklat membuat pintar. Sebuah studi dari Columbia University menyatakan bahwa banyaknya pemenang Nobel di sebuah negara itu adalah indikator dari gabungan intelejensia dan jumlah konsumsi coklat di negara tersebut.
  7. Coklat bukan hanya sekedar makanan, tapi juga tradisi. Coklat sudah dikonsumsi sejak 3000 tahun lalu oleh suku Maya dan Aztec. Pertama kali dikonsumsi dalam bentuk minuman hot chocolate.
What's On Fimela