Jakarta Wajahnya mungkin tidak sekomersil Karlie Kloss. Tapi kalau ditanya apa perempuan satu ini punya potensi modeling yang kuat? Jawabannya, sudah pasti. Jadi seorang model tidak perlu cantik. Selain tubuh yang semampai, yang dibutuhkan adalah fitur wajah unik, dan kepribadian yang menyenangkan. Itulah hal yang dimiliki oleh Fernanda Hin Lin Ly.
Karirnya bermula dari negeri Kangguru. Setelah berpose di berbagai majalah indie Australia, Fernanda mulai dipanggil untuk berjalan di fashion show brand-brand besar di sana. Namun, banyak yang belum memperhatikan siapa sosok perempuan ini sampai ia berjalan untuk Louis Vuitton.
Fernanda di show Louis Vuitton Fall 2015
Cukup menarik karena sebelumnya Louis Vuitton selalu menampilkan model dengan perawakan yang terbilang cukup dewasa. Sedangkan rambut pink yang sedikit girly sangat jauh dari karakternya. Namun, rupanya rambut pink bukanlah hal baru di dunia fashion, khususnya runway. Di tahun 1999, Kate Moss sempat mengubah rambutnya menjadi warna pink dan berjalan untuk fashion show Versace. Kemudian di show Givenchy Fall 2013, beberapa model juga memakai wig berwarna pink.
Kate Moss di show Versace tahun 1999
Givenchy Fall 2013
Rambut pink menyala ala boneka “My Little Pony” yang terkenal itu, menjadi daya tarik bagi perempuan berusia 18 tahun ini. Padahal, awal karir Fernanda di dunia modeling boleh dibilang secara kebetulan. Ia di-scout oleh salah satu modeling agency terkenal di Australia saat sedang berbelanja di kota Sidney.
Kalau dilihat, sebenarnya Fernanda Hin Lin Ly bukan model pertama yang mempopulerkan warna rambut ini. Charlotte Free sempat menjadi model berambut pink yang juga menjadi pusat perhatian. Lalu ada Chloe Norgaard yang juga terkenal dengan rambut warna-warninya di runway.Tapi, rasanya baru Fernanda yang membuat rambut pink permen karet ini jadi terasa lebih 'kekinian' - So, tertarik untuk mengubah rambutmu menjadi warna berani satu ini, Fimelova?