Sebelum Sukses, Mark Ruffalo Pernah Ikuti 800 kali Audisi untuk Sebuah Peran

Fimela Editor diperbarui 06 Feb 2015, 10:00 WIB

Jakarta Menjadi nominasi di Golden Globes di dua kategori, yaitu Aktor Pendukung Terbaik dan Aktor Terbaik di Miniseri/ Film TV? Checked. Nominator di Screen Actor Guild (SAG) Award untuk “Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role”? Checked. Jangan lupa juga kalau ia baru saja dianugerahi predikat “Outstanding Performance by a Male Actor in a Miniseries or TV Movie” di ajang SAG Award 2015. Untuk selanjutnya, ia pun dinominasikan sebagai peraih “Best Supporting Actor” untuk perannya dalam film “Foxcatcher” di Academy Awards yang akan dilangsungkan pada tanggal 22 Februari 2015 mendatang. Nama Mark Ruffalo memang sedang bersinar di tengah invasi para aktor Inggris, seperti Eddie Redmayne dan Benedict Cumberbatch.

Dua filmnya, “Foxcatcher” dan “The Normal Heart” (yang merupakan film TV), memang sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Dengan berhasilnya Mark menjadi nominator di dua film tersebut, rasanya cukup bagi kami untuk mengagumi sosok satu ini. Apalagi, dua karakter yang diperankannya tersebut sangat bertolak belakang. Di “Foxcatcher”, Mark memerankan seorang pemain gulat, sementara di “The Normal Heart”, ia menjadi seorang pria yang menyukai sesama jenis.

Ibarat seorang penyanyi yang memiliki range suara yang luas, hal serupa pun dimiliki oleh Mark Ruffalo. Ia memang dikenal dengan kemampuan aktingnya yang bisa membawakan segala jenis peran yang sangat berbeda dari satu film ke film lainnya.

Akting Ruffalo di "Foxcatcher"

Ruffalo di film TV "The Normal Heart"

Dengan penampilannya yang patut diacungi jempol tersebut, rasanya tak mungkin kalau seorang Mark Ruffalo pernah merasakan sulitnya mendapatkan peran. Tapi, memang itu yang sempat dialami oleh laki-laki ini, Fimelova. Di sebuah wawancaranya, Mark mengaku kalau ia pernah mengikuti 800 kali audisi dan tidak ada satu peranpun yang berhasil diraihnya. Bahkan, Mark Ruffalo kecil adalah sosok yang sangat introvert dan sering menyendiri. Itulah mengapa keluarganya sempat terkejut saat tahu Mark ingin menjadi seorang aktor. Dan lihatlah ia sekarang, sederet kategori di berbagai ajang penghargaan selalu memasukkan namanya.

Tetapi, ada satu sisi lain yang mungkin jarang diketahui oleh orang banyak. Kerja kerasnya di dunia akting (termasuk harus berlatih gulat selama 7 bulan untuk perannya di “Foxcatcher”), ternyata tidak membuat Mark lupa dengan keberadaan keluarganya. Yap, he’s definitely such a family man. Mark bahkan sempat rela break selama beberapa tahun demi mereka. Lewat wawancaranya di Interview, karena terlalu sibuk dengan dunia seni peran yang digelutinya, Mark merasa kalau dirinya tidak memiliki waktu banyak dengan anak-anaknya. Karena alasan inilah, dirinya bersama Sang Istri sempat meninggalkan Los Angeles dan pindah ke daerah pedesaan dan menikmati waktu bersama-sama selama beberapa lama. Special time, ia menyebutnya. Meski sekarang mereka sudah kembali tinggl di New York (karena tuntutan pekerjaan Mark), Mark mengaku kalau dirinya rindu untuk kembali ke masa itu.

Saat Mark memenangkan penghargaan di SAG Awards kemarin pun, ia tidak lupa untuk mengucapkan rasa terimakasihnya kepada istri dan anak-anaknya, meski lewat Twitter, karena saat itu Mark tidak bisa hadir di ajang tersebut. Ia menulis, “A very special thanks to the love of my life, my pal, and my partner Sunrise Ruffalo. And Keen, Bella, and Odette.”

Ruffalo memang sadar betapa besar faktor keluarga di dalam kehidupan kariernya. Kami rasa, selain sukses menjadi aktor, Mark Ruffalo juga sukses menjadi sosok panutan di dalam keluarganya.

What's On Fimela