Jakarta Rasanya memang tidak berlebihan saat nama Eddie Redmayne disebut untuk meraih penghargaan Aktor Terbaik di ajang Golden Globes 2015. Perannya sebagai Stephen Hawking, seorang ahli fisika asal Inggris yang menderita penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS), dalam film “Theory for Everything” berhasil menyisihkan sederet aktor kawakan Hollywood lainnya, seperti Steve Carell (“Foxcatcher”), Benedict Cumberbatch (“The Imitation Game”), Jake Gyllenhaal (“Nightcrawler”), dan David Oyelowo (“Selma”).
Lelaki kelahiran London, Inggris, 32 tahun lalu ini memang tidak pernah main-main dengan peran yang dibawakannya. Akting apiknya dalam “Theory of Everything” memang sangat patut diacungi jempol, Fimelova. Untuk memerankan ahli fisika Inggris terkenal, Stephen Hawking, Redmayne rela melakukan segala macam cara agar gerak-gerik, cara bicara, hingga kebiasaan Sang Fisikawan tergambar dengan sempurna dalam film tersebut. Tidak sekadar dalam hitungan minggu, tapi Redmayne butuh waktu empat bulan. Sebuah perjuangan yang tidak mudah, jika memang ingin diberi predikat “Aktor Terbaik 2015” di ajang Golden Globe.
Bayangkan saja, tepat setelah Redmayne menyelesaikan syuting film “Jupiter Ascending”, di mana ia harus membuat badannya berotot dengan cara berolahraga dan banyak makan, ia harus segera menurunkan berat badannya demi memerankan Stephen Hawking. Perjuangannya tidak berhenti hanya di situ. Redmayne juga terpaksa memanjangkan kuku tangannya. Padahal, lewat wawancaranya diVariety, ia mengaku kalau dirinya jadi nggak menarik jika punya kuku yang panjang karena sering terlihat kotor.
Belum lagi, setiap dua minggu sekali Redmayne harus mengunjungi sebuah klinik neurology (penyakit saraf) di London. Di tempat ini, biasanya ia berbincang-bincang dengan para pasien. Lebih dari 30 pasien ia temui, bahkan kalau perlu Redmayne juga mengunjungi rumah mereka. Demi mengetahui keadaan tubuh dari Stephen Hawking, Redmayne juga berkonsultasi dengan dokter yang pernah merawat Hawking lewat beberapa foto. Dari sini, Redmayne pun mengumpulkan berbagai informasi tersebut di atas secarik kertas yang selalu ia bawa ke manapun ia pergi. Baginya, itu lebih penting dari buku naskahnya. Tidak hanya berhasil meraih predikat Aktor Terbaik, akting Redmayne pun dipuji oleh Stephen Hawking sendiri.
Akting Redmayne sebagai Stephen Hawking di film "The Theory of Everything"
Seperti halnya cinta pada seseorang, cinta Redmayne pada dunia seni peran memang membuatnya sanggup melakukan apa saja, sepertiresearch (termasuk juga menonton documentary dan video di YouTube yang berkaitan dengan Stephen Hawking dan penyakit ALS) yang dilakukannya.
Tidak heran jika Redmayne rela menjalani itu semua. Mungkin baginya, berakting adalah napas bagi dirinya. Sejak usia 11 tahun, pemilik nama lengkap Edward John David Redmayne ini sudah terlibat dalam drama panggung “Oliver!”. Ia bahkan sempat masuk boarding schoolElton College, mempelajari sejarah seni di Cambridge, dan berperan menjadi Viola dalam drama panggung “Twelfth Night” yang pada akhirnya membuat ia dilirik oleh pencari bakat di Inggris.
Bermain teater memang bukan hal yang baru baginya. Sejak tahun 1992, lelaki yang juga sempat main dalam film musikal “Les Miserablés” ini sudah bermain pada kurang lebih 8 pertunjukkan. Beberapa di antaranya bahkan membuatnya meraih penghargaan sekelas Tony Award, Evening Standard Theatre Award, Olivier Award, dan Critics’ Circle Theater Award.
Sementara dari dunia film, Redmayne sempat bermain dalam banyak film, seperti beberapa di antaranya adalah “Savage Grace”, “The Yellow Handkerchief”, “Black Death”, “My Week with Marilyn”, “Les Miserablés”, dan tentu saja “The Theory of Everything”, yang membuatnya banyak dinominasikan sebagai Aktor Terbaik di puluhan ajang penghargaan selama 2014-2015 ini. Setelah sukses di Golden Globe, aktor yang juga pernah menjadi model Burberry ini pun dinominasikan sebagai Best Actor di BAFTA Awards, sebuah ajang penghargaan film paling bergengsi di Inggris. Melihat aktingnya yang tidak pernah setengah-setengah, rasanya Eddie Redmayne memang berhak mendapatkan predikat Aktor Terbaik di berbagai ajang penghargaan yang menominasikannya. Ia benar-benar seorang aktor yang sangat jenius.