Fimela.com, Jakarta Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) digelar kemarin (8/5/2018). Terkait pelaksanaannya Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengimbau kepada pihak kampus untuk mengantisipasi perjokian saat pelaksanaan ujian.
"Masalah perjokian kami antisipasi betul, jangan sampai hal itu terjadi. Saya berharap pada tahun ini SBMPTN jauh lebih baik," ujar Nasir di Jakarta, Senin 7 Mei 2018 seperti dilansir Antara.
Nasir menegaskan, pihaknya akan menindak tegas setiap kasus perjokian yang ada. Jika mahasiswa yang menjadi joki, maka pihaknya akan memastikan akan mengeluarkan mahasiswa tersebut dari kampus.
Dia menambahkan, belum ada laporan mengenai masalah dalam penyelenggaraan SBMPTN. Begitu juga dengan koneksi internet, tidak mengalami kendala.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Manado Julyeta Runtuwene mengatakan, pihaknya meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi kasus perjokian pada SBMPTN.
"Kami sudah berpengalaman, apalagi dengan sistem online lebih aman dari perjokian," kata Julyeta, terkait pelaksanaan SBMPTN.
860.001 peserta
Pendaftaran SBMPTN 2018 telah ditutup 27 April pukul 22.00 WIB. Jumlah total pendaftar SBMPTN 2018 sebanyak 860.001 peserta yang terdiri atas 341.290 Saintek, 359.140 soshum dan 159.571 peserta campuran.
Dari total pendaftar SBMPTN 2018 tersebut, diketahui bahwa peserta reguler sebanyak 672.816 peserta dan Bidikmisi sebanyak 187.185 peserta.
Ada pun jumlah yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 833.820 peserta dan yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta yang di dalamnya termasuk 1.000 peserta akan menggunakan Android.
Untuk pelaksanaan ujian tulis SBMPTN 2018, akan dilaksanakan pada 8 Mei 2018 secara serentak di 42 Panitia Lokal (Panlok). Sedangkan untuk Ujian Keterampilan (UK) akan dilaksanakan pada 9 Mei 2018 dan atau 11 Mei 2018.
Sumber: Liputan6.com