Next
Pimpin demo sejak sekolah
Aktif di berbagai organisasi sejak masih muda, tak banyak yang menyoroti kegiatan seorang Linda Amalia Sari hingga akhirnya ia menjadi menjabat sebagai menteri. Terlahir dari orangtua Achmad Tahir dan Rooslia Ilyas, yang merupakan pejuang kemerdekaan yang aktif dalam berbagai organisasi, membuat Linda tak juga bisa lepas dari kesibukan berorganisasi sejak masih muda.
Watak kepemimpinan dan juga kesukaannya pada organisasi terlihat sejak perempuan kelahiran 1951 ini duduk di bangku sekolah dasar. Jabatan ketua kelas kerap disandang Linda, begitu pula dengan organisasi siswa yang ada di sekolahnya. Bahkan, saat duduk di bangku SMP, perempuan yang kini menjadi cancer survivor ini pernah menjadi Wakil Ketua Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dan memimpin demo ke istana.
Kariernya di dunia organisasi seolah semakin terbuka lebar ketika ia menikah dengan seorang prajurit, Kapten Agum Gumelar, dan aktif dalam organisasi istri prajurit, Persit Kartika Chandra Kirana dan Dharma Pertiwi. Sosok Linda yang aktif, humble, dan mau bekerja membuat namanya kemudian menjadi sorotan di Persit. Walaupun pada saat itu orangtuanya adalah sosok yang terpandang, namun Linda tidak ingin serta merta memanfaatkan kebesaran nama orangtuanya. Beruntung, Sang Suami juga mendukung Linda untuk hidup sederhana. Ala kadarnya, sebagai istri seorang kapten. Bahkan, ia rela berhenti kuliah karena sadar gaji suaminya—pada saat itu—tidak akan cukup untuk membiayai kuliahnya.
“Maklumlah, Pak Agum saat itu pangkatnya kapten. Jadi secara ekonomi cukup berat bila saya tetap meneruskan kuliah. Orangtua sih mau membantu, tapi kami tidak demikian. Kami, terutama Pak Agum, ingin hidup sesuai kemampuan,” Linda (Berawal dari Istri Seorang Prajurit: Catatan Linda Agum Gumelar, 2014: 10 dalam Agum Gumelar—Jendral Bersenjata Nurani, 2000).
Next
Berawal dari Persit, Linda kemudian merambah dunia organisasi yang lebih lebar lagi, dunia politik hingga didaulat menjadi wakil rakyat. Lagi-lagi, pengangkatannya berdasarkan kinerja dan kualitasnya selama berkiprah di dunia organisasi. Buku yang berjudul Berawal dari Istri Seorang Prajurit: Catatan Linda Agum Gumelar, tak sekadar menjabarkan kesuksesan seorang Linda mengawali karier di dunia politiknya. Tak lupa potret masa-masa sulit seorang Linda Amalia Sari ketika divonis kanker payudara, turut serta dimasukkan.
Awal mula ibu dua orang anak ini divonis hingga akhirnya menjalani pengobatan dan bisa terbebas dari salah satu penyakit mematikan ini, diurai dengan jelas dan penuh emosi oleh penulis. Perasaan pembaca seolah dipermainkan ketika sampai pada bagian perjuangan Linda melawan penyakit kanker. Kanker payudara ganas stadium 1 yang dideritanya, membuatnya harus menetap di Belanda untuk menjalani pengobatan. Sosok Linda sebagai perempuan kuat pun seakan rontok begitu saja ketika mendengar vonis dokter tentang penyakitnya. Beruntung, Sang Suami sangat mendukung setiap keputusan yang diambil untuk mengobati penyakitnya tersebut. Kondisi anak bungsunyayang masih kecil, membuat Linda dan suami harus secara perlahan menyampaikan kabar sedih yang menimpanya. Dan di satu sisi, Linda menyembunyikan kabar tersebut dari anak pertamanya. Karena pada saat itu, anak lelakinya baru saja pindah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan.
Semangat hidupnya yang selalu menyala dan positif thinking yang kerap ia jaga membuat proses penyembuhannya berlangsung cukup cepat. Dan kini, statusnya sebagai cancer survivor membuat Linda justru lebih aktif berkegiatan, khususnya aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kesehatan payudara.
Rumah Pesona Kain jadi persinggahan berikutnya
"Kalau kita bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu dengan perencanaan yang matang, hasilnya akan maksimal. Pada gilirannya, ada kepuasan batin."Sifat kepemimpinan dan patriotik Linda ternyata tak lepas dari kecintaannya pada Indonesia. Setelah menempuh perjalanan panjang merintis kariernya di dunia politik, Linda melebarkan sayap di dunia kebudayaan. Sebagai bentuk kepeduliannya pada kebudayaan Indonesia, Linda mendirikan Rumah Pesona Kain.
Kegemarannya dalam menggunakan berbagai fashion item yang berasal dari ragam kain tradisional dan juga kegemarannya dalam mengoleksi kain tersebut, membuatnya memutuskan mendirikan Rumah Pesona Kain pada tahun 2005. Perkumpulan yang terletak di kawasan Kemang ini merupakan wadah bagi pencinta kain tradisional untuk melihat secara langsung produksi kain tradisional, mulai dari Aceh hingga Papua, mulai dari kain yang mudah dijumpa hingga yang sudah langka.
Tak sekadar rangkuman perjalanan karier, tapi buku setebal 163 halaman ini merupakan rangkuman perjalanan dan perjuangan hidup sosok Linda Amalia Sari Gumelar sejak ia berada di bangku sekolah hingga akhirnya bisa sukses di dunia politik dan terbebas dari penyakit kanker yang sempat menghantuinya.
Satu quote menarik yang ada dalam buku ini, “Kalau kita bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu dengan perencanaan yang matang, hasilnya akan maksimal. Pada gilirannya, ada kepuasan batin,” Linda Amalia Sari.
Rintangan apapun yang dihadapi, kesungguhan adalah bekal utama untuk bisa melihat langit cerah pada masa yang akan datang.