Next
Jakarta Kerajinan Amai Setia
Kalau ingin membawa buah tangan misal barang kerajinan, seperti bros, cincin, anting, kalung, gelang, replika jam gadang, rumah gadang yang terbuat dari perak serta hasil sulaman dan bordir aneka motif, jangan lupa untuk singgah ke rumah Yayasan Amai Setia, Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam.
Meski perjalanan menuju Yayasan Amai Setia cukup menantang dengan banyaknya undakan atau polisi tidur. Untungnya pun kami mengendari EcoSport yang memiliki ground clearance hingga 200mm, jadi nggak khawatir mobil mentok jika melewati undakan atau polisi tidur.
Rumah kayu yang sudah berusia 100 tahun tapi tetap terawat ini memang menjadi salah satu objek wisata yang menarik apalagi untuk kamu pecinta kerajinan perak. Sebab, rumah ini banyak ditawarkan hasil penduduk setempat, terutama hasil kerajinan perak dan sulaman.
Nggak perlu ragu untuk membeli dan menjadi sebagai buah tangan karena barang-barang hasil kerajinan tangan tersebut semuanya asli dan berkualitas. Meski memang harganya agak mahal ya, misal saja untuk kain sulaman rata-rata harganya di atas Rp1 juta dan untuk aksesoris dari perak seharaga ratusan ribu rupiah. Ini karena barang-barang tersebut handmade dan membutuhkan waktu cukup lama dalam proses pengerjaannya.
What's On Fimela
powered by
Next
Jam Gadang
Kalau ke Padang dan nggak mampir ke Jam Gadang, sepertinya rugi sekali ya. Ya, Jam Gadang adalah landmark Kota Bukittinggi sekaligus objek wisata yang menyimpan banyak sejarah. Jam Gadang memang menjadi wisata favorit karena menjadi simbol dari Sumatera Barat.
Nggak hanya berfoto seru di Jam Gadang tapi kami juga sempat memperhatikan setidaknya ada dua keunikan dari jam yang dibuat sejak jaman penjajahan Belanda ini. Keunikan pertama adalah pada proses pembangunannya yang terbuat dari campuran semen putih dengan putih telur. Keunikan kedua, kalau kita perhatikan jarum jamnya, ada yang masih menjadi misteri lho. Seharusnya simbol romawi untuk angka 4 adalah IV, tapi yang tertera pada Jam Gadang malah III. Hal inilah yang menjadikan keunikan sekaligus penasaran yang masih belum terpecahkan.
Next
Kelok Ampek Puluah Ampek (44)
Ya, ini adalah salah satu tempat wisata yang wajib kamu nikmati karena bisa menguji adrenalin dan kemahiran dalam mengemudi. Setidaknya inilah yang kami rasakan ketika mengikuti test drive mobil EcoSport bersama Ford Indonesia, beberapa waktu lalu. Kami ditantang untuk mencoba fitur-fitur terbaru dari EcoSport selama satu hari di Padang.
Kelok 44 memang dikenal sebagai tempat wisata yang menantang, terbukti Tour De Singkarak selalu melewati kelok ini. Para pembalap sepeda ditantang untuk mengayuh pedal dengan medan tanjakan panjang dan berbelok. Nah, kali ini kami pun ditantang untuk menyelusuri kelok 44 yang merupakan jalur perjalanan darat dari Bukit Tinggi menuju Danau Maninjau.
Jalanan menurun dan berkelok-kelok sejauh 10 kilometer itu melalui 44 kelokan dan setiap kelokan diberi nomor berurut. Adrenalin kami pun terpacu saat EcoSport menanjak dan berhasil melalui satu kelokan ke kelokan berikutnya. Kalau biasanya, saat berada di turunan dan tanjakan, pasti ada momentum di mana mobil bergerak maju saat berpindah dari gas ke rem, nah EcoSport yang merupakan urban SUV keluaran Ford yang terbaru punya fitur Hill Launch Assist. Fitur ini membantu pengemudi saat berada di jalan tanjakan atau turunan.
Nggak hanya fitur itu saja, EcoSport juga memiliki 21 tempat penyimpanan termasuk laci di bawah jok penumpang depan dan tentu saja glove box yang nyambung dengan AC mobil. Jadi, minuman yang disimpan akan tetap dingin. EcoSport juga memiliki bagasi cukup luas. Batang rel di atap mobil bisa mengangkut barang hingga 20 kg. Pas banget untuk kamu yang sedang road trip bersama teman-teman.
Selain keindahan panorama alam Maninjau, di kelok tertentu kami juga sempat menyaksikan kera-kera jinak yang bergerombol di pinggir jalan. Biasanya kera-kera tersebut menunggu orang yang lewat untuk memberikan makanan. Saat kami menjatuhkan makanan seketika itu juga kera-kera langsung berebutan mengambilnya. Gerombolan kera ini juga menjadi salah satu daya pikat objek wisata fauna di kelok 44.
Tentu saja berlibur ke Padang nggak hanya menikmati panorama dan petualangan seru tetapi juga kamu harus mencoba wisata kuliner yang pastinya dijamin akan memanjakan perut dan lidah. So, jangan ragu untuk menjadikan Padang sebagai list tujuan wisata untuk rencana liburan mendatang ya.