Next
Jakarta Sebelum akhirnya kamu serahkan nasib percintaanmu pada orang terdekat, mungkin kamu harus tahu hal apa saja yang akan kamu hadapi ke depan!
Satu tujuan
Tahu dong, gimana perasaan nggak nyaman saat berkenalan sama orang baru? Karena kita sama sekali nggak tahu background orang tadi, bisa jadi dia seorang player atau malah penggila seks. Nah, kemungkinan ini bisa kamu hindari karena sahabatmu pastinya sudah terlebih dahulu menyaring kepribadian orang yang akan nantinya dikenalkan.
Alya, pegawai negeri, misalnya ia bertemu dengan suaminya berkat ide perjodohan. Ia pernah gagal di perkawinan sebelumnya dan kembali ingin membina rumah tangga dengan lelaki yang tepat. Ia pun menceritakan keinginannya tadi pada seorang teman. �Saat aku dan teman sedang diklat ke Palembang, aku dikenalkan dengan temannya temanku. Ia sedang ingin mencari istri dan kebetulan tujuannya sama, aku pun mencari suami,� ceritanya lewat pesan singkat.
�Oh ya, kami (Alya dan suami) satu instansi tapi berbeda lokasi kerja. Singkat cerita, kami kenalan pada Juni 2013 lewat BBM (Blackberry Messanger) dan akhirnya jadi teman �curhat�. Dia memang cerita dikenalkan dengan beberapa perempuan. Tapi, ternyata kejutan kue ulang tahun dariku meluluhkan hatinya. Kami pun menikah di awal Januari 2014,� tambahnya.
Menurut Alya ide perjodohan itu membantunya buat menemukan orang yang tepat. �Aku nggak perlu ribet-ribet mencari info pasangan, tinggal �korek� kanan-kiri dengan orang yang kita kenal dan percaya,� akunya. �Cara menemukan jodoh memang banyak, mungkin ini cara Tuhan mempertemukan aku sama suami. Terpenting yang harus diingat adalah jujur dan terbuka terhadap teman dan calon pasangan,� tutupnya.
What's On Fimela
powered by
Next
In the end it�s your choice
Perempuan karier lain yang kami wawancarai, Devi, seorang pegawai Bank, mengaku sering sekali dijodohkan oleh teman-temannya. Maklum, perempuan bertubuh tinggi dan langsing ini baru saja putus.
�Jodoh nggak ada yang tahu, kan? Kadang memang datang dari orang yang telah kita kenal tapi sebaliknya kita perlu mengenal orang lain dari teman-teman lainnya. Hitung-hitung memperluas jaringan,� ungkapnya membuka cerita sambil tertawa. �Setiap orang pasti punya kriteria masing-masing. Aku mencari lelaki yang bisa bikin aku penasaran dan nggak terlalu agresif,� tambahnya.
Dari sekian pengalamannya dijodohkan, lebih dari sekali tentunya, ada juga yang nggak merasa pas di hati. �Banyak yang suka gombal. Aku nggak senang menanggapinya,� katanya. �Biasanya nggak pernah aku balas telpon atau pesan singkatnya. Malah, kalau sudah ada yang kelewat agresif aku biasanya langsung delete contact (telepon dan BBM). Mending jauh-jauh, deh!,� paparnya.
Menurut Devi, meski konteksnya dijodohkan, keputusan untuk lanjut atau tidak untuk menapaki sebuah hubungan terletak pada kita sendiri. Teman, seharusnya nggak perlu terlalu memaksakan. �Makanya, dari awal aku biasanya sudah wanti-wanti ke teman kalau aku kepengin kenalan dulu. Jadi, nggak harus mesti pasti jadian sama orang itu. Kalau serasi, ya, lanjut kalau berbeda jalan mending nggak usah,� ungkapnya.
Next
Hubungan pertemanan bisa terancam
Masih dari Devi, ia ternyata pernah mengalami kisah yang agak mengecewakan. Suatu kali, ia pernah dikenalkan oleh Si Teman dengan seorang lelaki bertubuh tinggi dan tampan.
�Sebenarnya, aku pernah lihat dia karena kami memang satu perusahaan tapi hanya sebatas itu. Lalu, teman aku yang kebetulan dekat dengannya mengenalkan. Awalnya biasa saja, nggak ada perasaan apa pun. Lama-kelamaan, aku mulai nyaman bersamanya sebagai teman karena ia terbilang lelaki sopan,� ceritanya kembali. �Di bulan ke-3, ia mengatakan cinta sama aku. Aku pun nggak lantas menyetujui. Tapi, perempuan mana yang nggak luluh diberikan perhatian tiap saat? Kami pun akhirnya jadian,� tambahnya.
Di sela-sela hubungan mereka, Devi mengaku Si Teman seringkali terlibat. �Teman aku jatuhnya jadi kepengin tahu sama apa yang terjadi dengan hubungan kamu,� ungkapnya.
Meski hubungan mereka berawal dengan manis, di tengah jalan keduanya nggak menemukan kecocokan dan akhirnya berpisah. Ternyata, sedikit banyak perpisahannya bersama pacar mempengaruhi hubungannya dengan Si Teman, lho, Fimelova. �Malas karena akhirnya teman aku terlalu ikut campur dan hubungan kami sekarang jadi �dingin�,� tutupnya.
Pengalaman yang sama dialami Aldi, finance analyst di sebuah perusahaan swasta. �Pernah suatu kali dijodohkan, malah cenderung dipaksa untuk jadian,� ceritanya. �Sampai akhirnya aku pacaran dengan perempuan itu. Hanya berlangsung selama dua bulan. Teman aku pun akhirnya marah-marah dan hubungan kami renggang,� tambahnya.
Mulai saat itu, �Aku memilih untuk menemukan jodoh dengan cara sendiri. Selain agak trauma, pastinya lebih puas. Meski memang nggak selalu berakhir dengan happy ending. Yang penting aku sudah berusaha,� tutupnya.
Well, mencari pasangan lewat teman terkadang bisa jadi cara paling aman dan pintar buat menemukan pasangan. Yang terpenting, kamu dan teman dari awal sudah memiliki kesepakatan bahwa apapun hasilnya nggak akan mempengaruhi pertemananmu. Sependapat dengan kami, Fimelova?