Di Indonesia sendiri, tren menggunakan tanning bed sempat hits beberapa tahun lalu, namun sekarang nampaknya cukup sulit menemukan salon atau gym yang masih menyediakan tanning instan itu. Kami sempat menghubungi Life Spa Fitness di Hotel Sultan yang pernah menyediakan fasilitas tersebut, namun di sana pun sudah tak lagi menyediakan tanning bed sejak dua tahun yang lalu. Well, nampaknya tanning bed memang masih kurang populer di Indonesia mengingat warna kulit rata-rata perempuan Indonesia adalah sawo matang. Mungkin ini salah satu alasannya mengapa pelarangan tanning bed masih belum jadi concern utama Kementerian Kesehatan.
Jika melirik ke UK, ternyata remaja yang di bawah usia 18 tahun sudah jelas-jelas dilarang. Untuk menegakkan peraturan ini lebih maksimal lagi, pemerintah akan memberikan denda mencapai lebih dari Rp300 juta untuk tanning salon staff yang ketahuan memperbolehkan remaja untuk mencoba tanning bed tersebut.
Untuk Australia sendiri, tanning bed sudah benar-benar dilarang keberadaannya. FYI, Australia termasuk negara yang memiliki tingkat penderita kanker kulit tertinggi di dunia. Dikutip dari DailyMail, tingkat kematian yang disebabkan oleh kanker kulit mencapai hingga 2.800 jiwa setiap tahunnya. Nggak heran kalau Australia bertindak tegas akan hal ini. Tahun lalu saja, Australia mengganti satu tanning bed dengan uang kompensasi lebih dari Rp1 miliar!
Jadi, kalau kamu tertarik mencoba tanning bed suatu hari nanti, coba dipikirkan lagi. Masih banyak kok cara yang lebih aman untuk mendapatkan tanning, misalnya pakai krim atau spray untuk kesan fake tan di tubuh. Atau kamu juga bisa berjemur di pantai untuk mendapatkan kulit cokelat yang eksotis, namun dengan penggunaan sunscreen yang tepat tentunya, ya!