Galila, nama seorang perempuan dari Timur Indonesia, tepatnya dari Ambon. Galila, tanpa nama belakang hanya Galila saja namanya, memberanikan diri untuk mengubur masa lalu dan kenangan di tempat kelahirannya untuk meniti karier. Galila yang tergiur dengan daya pikat Ibukota untuk memperbaiki hidup. Berangkat dari suatu kontes pencarian bakat, akhirnya ia berhasil menembus kerasnya industri musik Tanah Air dan menorehkan namanya dalam deretan penyanyi papan atas. Akan tetapi, karier gemilang ini tidak diikuti dengan kesuksesan kisah cintanya, Galila harus membayar harga dari popularitas yang dimilikinya. Perbedaan, pertentangan, dan masa lalu menjadi duri dalam kehidupan cintanya.
Perjuangan untuk menjadi diva melalui talenta suara merdu yang dimiliki pun membuat Galila harus dipaksa menghadapi kenangan di masa lampau. Tepat ketika hidupnya mulai bahagia, pretasi gemilang yang digapai, nama tersohor dan dipuja banyak orang, lelaki yang dicintai siap menikahinya. Perjalanan menyelami jejak masa silam yang telah membuat Galila menjadi dirinya sekarang ini, menengok kampung halaman yang sempat luluh lantah akibat kerusuhan antar agama di Ambon pada tahun 2011, terpapar dengan luwes dan jelas dalam novel berjudul Galila karya Jessica Huwae.
Hingga saat ini Jessica Huwae telah menerbitkan tiga buku: dua novel dan satu kumpulan cerpen. Berbeda dengan novel sebelumnya, Soulmate.com, dalam Galila, Jessica banyak melakukan eksplorasi penulisan menggunakan sudut pandang budaya, terutama budaya Indonesia Timur. Kisah cinta yang disampaikannya pun juga terasa lebih matang dan dewasa. Apalagi tokoh lelaki yang dicintai berasal dari budaya yang berbeda, yaitu Tapanuli, membuat cerita ini semakin ramai dengan konflik yang dekat dengan kehidupan kita ketika bibit, bebet dan bobot tetap menjadi syarat utama untuk menikah. Dan tentu saja perlu perjuangan yang nggak mudah menyatukan perbedaan dan penolakan dari keluarga atas pilihan cinta tersebut. Serta nggak ketinggalan, aksi sembunyi untuk sesaat menikmati ciuman mesra dari dua pasangan yang tengah jatuh cinta mampu membuat adrenalin kita saat membaca ikut terpancing.
Hal menarik dari buku ini adalah, bagaimana Galila bukan hanya kisah tentang seorang perempuan dari Indonesia Timur yang sukses menaklukkan Ibukota sebagai penyanyi papan atas—yang kemudian menemukan cintanya. Galila juga bercerita tentang tanah Maluku, kebudayaan, isu mengenai budaya, pernikahan dan tentu saja hal yang dicari semua orang yaitu akhir yang bahagia. Dan untuk kamu yang ingin melancong ke Maluku, membaca buku ini Fimelova pun seakan sudah berada di Timur Indonesia yang menyuguhkan keindahan pantainya. Akhirnya, buku ini membawa kita pada sebuah perenungan, sejauh apapun kaki melangkah, kita tidak akan pernah bisa meninggalkan titik di mana kita mengawali langkah itu, yaitu kampung halaman. Selamat berlibur Fimelova.