Next
Semakin masyarakat sadar dan sensitif tentang masalah keuangan masa depan maka topik tentang perencanaan keuangan dan investasi pun menjadi topik pembicaraan yang semakin hangat dari hari ke hari. Tak harus punya penghasilan besar, perlahan tapi pasti, investasi sudah mulai melakukan penterasi dalam keuangan masyarakat kelas menengah.
Pasalnya, hanya dengan uang ratusan ribu rupiah, kita sudah bisa melakukan invetasi, lewat produk reksadana misalnya. Bahkan, beberapa bank pun menyediakan fasilitas cicilan emas bagi nasabah mereka yang ingin berinvestasi pada emas. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak mengambil langkah pasti mengamankan keuangan kita di masa depan. Karena saat ini hampir semua informasi tentang investasi bisa diakses dari berbagai sumber.
Untuk menciptakan masa depan keuangan yang stabil, sebagian orang memerlukan jasa financial planner untuk membantu membuat rencana keuangan mereka. Jika diringkas lebih sederhana, mungkin bisa disebut sebagai teman diskusi dan bertukar pikiran, serta penasihat untuk merencanakan keuangan masa depan yang lebih baik.
What's On Fimela
powered by
Next
Namun, tentu sebagai pemilik modal, kita tentu harus tahu terlebih dahulu tujuan kita berinvestasi. “Yang paling penting dan utama, ketahui dulu tujuan investasi. Karena ini berpengaruh pada jenis instrumen dan jangka waktu kita berinvestasi,” papar Liza Lavina, selaku Intermediary Business Schroders Indonesia dalam sebuah kesempatan pada FIMELA.com.
Mulai dari emas, saham, reksadana, hingga obligasi hadir sebagai instrument investasi yang bisa kamu pilih. Sekali lagi, semua tergantung pada tujuan dan kemampuanmu berinvestasi. “Semua orang, termasuk financial planner, bisa saja memberikan masukan ke mana uang kita sebaiknya diinvestasikan. Tapi, sebagai investor (pemilik modal) kita yang mencari dan mengumpulkan uang, tentunya kita harus pintar dan bijak dalam menentukan instrumen investasi mana yang akan kita pilih. Walaupun financial planner menyediakan beberapa pilihan, sekali lagi tentu kita harus jeli dan teliti dalam memilih. Dan sebagai financial planner, sudah seharusnya menyediakan data yang akurat bagi kliennya.
Nah, kalau mau bermain saham, pastikan lembaga atau usaha yang akan menjadi tempat tujuanmu berinvestasi memiliki sertifikasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Karena setiap usaha yang menghimpun dana dari masyarakat harus memiliki sertifikasi dari OJK. Inilah yang harus dilihat pertama kali saat kamu memutuskan untuk menanam uang pada saham. Jangan sampai uang yang sudah susah payah kamu kumpulkan hilang begitu saja,” saran Liza.
Nah, berusaha untuk menciptakan masa depan yang lebih baik memang sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak pertama kali kita memiliki penghasilan, tapi jangan sampai salah langkah dan malah kehilangan modal. Cari tahu instrumennya dan kenali risikonya. Cerdaslah dalam memilih, Fimelova.