Kapan Waktu Tepat Menyiapkan Dana Pensiun?

Fimela Editor diperbarui 24 Apr 2014, 09:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Tidak banyak mungkin di antara kita yang mulai melangkah untuk mempersiapkan dana pensiun. Well, jangankan mempersiapkan, mungkin terlintas dalam pikiran tentang pensiun pun tidak. Seberapa penting sih kita harus mempersiapkan dana pensiun dan kapan waktu yang tepat untuk mulai ambil langkah menyiapkan dana pensiun?

“Dana pensiun sebaiknya dipersiapkan sejak kita memiliki penghasilan pertama kali, mengingat setiap tahun angka inflasi meningkat. Karena itulah disarankan dana pensiun sebaiknya dikumpulkan melalui investasi, bukan dengan cara menabung ataupun deposito. Untuk investasi jangka panjang, saham masih menjadi instrumen yang paling menguntungkan walaupun memang risikonya paling besar,” jelas Steven Suryana, SVP & Head of Wealth Management HSBC Indonesia.

Namun, yang menjadi kendala adalah, apakah semua orang sudah mengenal invetasi? Jangankan bagi first jobber, mungkin pekerja yang sudah belasan atau puluhan tahun bekerja pun masih belum kenal dan mengerti soal investasi. Does it happen to you too? Well, sejak kapan sih sebenarnya kita harus mulai berkenalan dengan investasi?

 

 

 

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Next

“Untuk perkenalan atau edukasi tentang investasi memang sebaiknya dimulai sedini mungkin, sejak masih mahasiswa lebih baik. Kenapa? Tidak hanya dari buku, sekarang pun sudah banyak yang memberikan workshop perkenalan tentang investasi di kampus-kampus. Kenapa investasi harus dikenalkan sejak dini? Supaya ketika nanti sudah bisa menghasilkan uang, mereka mulai sadar dan bisa mengambil langkah untuk masa depan mereka,” tutur Steven pada FIMELA.com.

Bicara jangka waktu, investasi memang umumnya dilakukan untuk tujuan jangka panjang. Berapa lama sih yang dimaksud dengan ‘jangka panjang’? “Agar keuntungan yang didapat bisa terasa dan maksimal, investasi sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu setidaknya antara 5—10 tahun. Nah, untuk investasi jangka panjang, instrumen yang paling besar memberikan return hingga saat ini adalah saham. Walaupun tidak dipungkiri, risiko saham pun juga besar. Tapi, jika masih ragu untuk berinvestasi, kamu bisa mencoba reksa dana. Karena reksa dana termasuk salah satu investasi yang bisa dijangkau semua kalangan dengan beragam jenis yang bisa disesuaikan dengan tujuan akhir investasi,” saran Steve.

Nah, nggak mau kan kalau justru pada masa usia “istirahat” kita harus terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan harian? Dan jangan sampai juga kita justru menyusahkan anggota keluarga, terutama anak saat masuk masa istirahat. Jadi, masih berpikir panjang buat mulai menyiapkan jaminan hari tuamu?