Lupakan Botox, Dermal Filler Jadi Pilihan Baru untuk Samarkan Keriput!

Fitriandini Wiana diperbarui 21 Apr 2015, 14:00 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Jakarta Kehadiran Dermal Filler di Indonesia memang bukan lagi hal yang baru. Beberapa tahun belakangan ini, para perempuan Indonesia akhirnya punya alternatif lain untuk tampil lebih muda tanpa keriput dengan teknik suntikan yang satu ini. Berbeda dengan botox yang biasa disuntikkan untuk merelaksasikan otot di bawah keriput, dermal filler bekerja dengan prinsip �mengisi� bagian yang kosong sebagai penyebab kemunculan keriput dan beberapa permasalahan kulit wajah lainnya.

Nah, bahan yang disuntikkan inilah yang menjadi poin penting dalam dermal filler tersebut. Sejauh ini, ada beberapa bahan yang disuntikkan ke kulit, mulai dari kolagen, calcium hydroxylapatite, hingga hyaluronic acid. And the last one is what women love nowadays. Pasalnya hyaluronic acid (HA) bukanlah zat asing bagi kulit manusia.

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

Tak hanya pada manusia, HA juga terdapat pada hampir semua mahluk hidup. Sifatnya yang menyerupai air membuat HA aman dimasukkan ke kulit. Nantinya, HA akan berperan penting untuk mengikat air dan mengangkut nutrisi, serta mengatur keseimbangan air dalam kulit. Pentingnya penyuntikkan HA tambahan ke dalam kulit karena HA yang dimiliki manusia mengalami penurunan produksi seiring dengan bertambahnya usia. Dengan begitu, kulit akan kehilangan elastisitasnya dan mengundang kemunculan keriput dan kondisi kulit yang mulai mengendur. Say hello to the uninvited guests.

Salah satu teknologi terkini soal dermal filler tersebut baru saja diperkenalkan oleh Restylane dengan teknologi NASHA (Non Animal Stabilized Hyaluroic Acid) andalannya. Dari namanya sudah jelas terlihat bahwa HA yang disuntikkan bukanlah HA yang berasal dari hewan�mengingat HA dari hewan justru lebih bisa memicu reaksi alergi. NASHA yang memiliki bentuk seperti gel kristal terbukti lebih lama terdegradasi dalam tubuh dan memiliki kemampuan lifting kulit yang lebih maksimal. Jika dermal filler biasa perlu retouch selama 8 bulan, efek NASHA ini justru bisa bertahan lebih lama hingga sampai 3 tahun setelah dua kali retouch untuk selanjutnya terurai alami dalam tubuh.

Metode ini sudah mendapatkan ijin khusus tak hanya dari FDA (Food and Drug Administration)  Amerika, CE (Conformit� Europ�enne � European Conformity), dan tentunya dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lho! Jadi, tak perlu kuatir soal keamanannya produk yang digunakannya.

 

4 dari 4 halaman

Next

 

Kemudian timbul pertanyaan, apakah dermal filler hanya bisa diaplikasikan untuk mengatasi keriput? Jelas tidak. Dermal filler ini juga bisa diandalkan untuk menambahkan volume pada area-area tertentu seperti pipi dan juga bibir. Tak hanya membuatnya terlihat lebih bervolume, dermal filler tersebut juga berperan untuk mengoreksi bentuk bibir agar terlihat lebih proporsional dan terlihat simetris.

Nah, selain pipi dan bibir, ternyata dermal filler juga ampuh untuk membuat hidung terlihat lebih mancung, lho! Yes, no need to restructure your nose shape with that operation thingy. Masih ada lagi, dermal filler ini juga bisa mengurangi tampilan smile line pada area hidung dan bibir agar terlihat lebih awet muda.

Cukup konsultasikan ke dokter soal permasalahan dan hasil yang diinginkan dan proses dermal filler pun bisa segera dilakukan. Prosesnya sama, yakni dengan menganastesi tropikal area yang akan dikerjakan, tunggu hingga beberapa saat, kemudian barulah penyuntikkan HA akan dilakukan pada kulit pasien. Jadi bagaimana, Fimelova? Tertarik coba?