Next
Cita Rasa Peranakan
Melirik sekilas menu di SARASO, Citiwalk Jakarta, sepertinya tidak ada yang berbeda dengan sajian di restoran Padang lain. Pilihan menu seperti Sate Padang, Rendang, Soto Padang, Ikan Bilih Lado, Dendeng, dan Lontong Sayur Padang tetap tersedia dan disuguhkan dengan tampilan yang tidak berbeda. Namun, rupanya rasa tetap lebih berbicara daripada penampilan.
Tiap suap sajian di SARASO harus diakui memberikan cita rasa baru dan berbeda pada lidah. Menu masakan Padang yang disajikan cenderung ringan, tidak terlalu pekat, dan tidak terlalu pedas. Menurut Aldo Masali, Director, cita rasa unik dari SARASO dikarenakan konsep restoran ini memang menyajikan menu Peranakan Padang. Menu ini dimasak dengan resep turun temurun yang kental dengan cita rasa Tionghoa dan sulit ditemui di masakan Padang biasa. Bagi penikmat makanan yang kurang menyukai pedas atau orang asing yang belum akrab dengan bumbu berempah, sajian Padang SARASO sepertinya cocok di lidah. Tapi bagi penikmat masakan Padang asli, mungkin terasa kurang ‘nendang’.
Ada pun sejumlah menu unggulan SARASO di antaranya, Nasi Batang Anai (Rp36.000-) yang terdiri dari dendeng basah, balado terong, dan sayuran pelengkap lainnya, Nasi Batang Arau (Rp37.000-) berupa paket nasi lengkap dengan sayur dan sajian ayam, serta Nasi Batang Kandis (Rp39.000-) yang terdiri dari paket nasi dan rendang. Makanan Padang yang dianggap tidak sehat dan berkolestrol tinggi, membuat SARASO juga menempatkan healthy juice sebagai menu unggulan. Ada lima pilihan healthy juice yang masing-masing memiliki khasiat berbeda. Contohnya, Stamina Booster yang terdiri dari campuran buah naga, strawberry, dan lemon yang baik untuk kesehatan hati dan kecantikan kulit.
What's On Fimela
powered by
Next
Suasana Padang Modern
Bukan hanya cita rasa tiap sajian menu, SARASO juga memiliki suasana restoran yang berbeda dengan rumah makan Padang umumnya. Kesan mewah, berkelas, dan modern langsung tertangkap mata saat memasuki restoran ini. Didesain dengan konsep modern dan minimalis, SARASO tetap berusaha memasukan unsur-unsur budaya Padang lewat interior.
Contohnya, penggunaan gradasi warna merah, cokelat, dan emas yang lekat dengan warna kain tradisional khas Padang. Hiasan besar serupa atap rumah Padang dan tiga lukisan perempuan menggunakan pakaian Minang mempercantik dinding. Sementara, meja-meja bersih dari deretan sajian makanan yang biasanya kita temui dan menjadi ciri khas masakan Padang. Benar-benar, konsep yang tidak bisa kita temui di tempat makan Padang umumnya. Cita rasa Padang Peranakan yang berbeda dan suasana modern, bisa jadi cara yang unik lain menikmati masakan Padang. Tertarik mencoba, Fimelova?