Dikecam Atas Pelecehan Seksual, Terry Richardson Justru Dibela Marc Jacobs

Fimela Editor diperbarui 19 Mar 2014, 05:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Terry Richardson adalah anak dari Bob Richardson, seorang fashion fotografer ternama yang mengalami schizophrenia dan ketergantungan obat. Nggak heran, bila ia mengikuti jejak kehebatan Sang Ayah di dunia fotografer fashion.

Sejauh ini, Terry telah menangani campaigns untuk sejumlah desainer ternama seperti Marc Jacobs, Aldo, Tomr Ford, maupun Yves Saint Laurent. Karyanya terpajang di sampul majalah seperti Vogue , Vice, GQ, maupun Vanity Fair.

Kejelian Terry Richardson dalam mengabadikan momen memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Selebritis Hollywood memujanya bahkan Presiden AS, Barrack Obama bersedia meluangkan waktu untuknya. Selain menjadi fashion fotografer, Terry ternyata juga cukup terkenal menghasilkan karya foto yang provocative –telanjang dan mengekspos alat vital.

Terry bahkan pernah mengeluarkan sebuah buku berjudul Terryworld di tahun 2004 yang berisi foto-foto yang kelewat vulgar. Terry pun dituntut oleh salah seorang model asal Denmark bernama Rie Rasmussen yang masuk dalam bukunya.

Dalam buku tersebut, Rie terlihat bertelanjang dada dan berpose sensual. “Models are too afraid to say no because their agency booked them on the job and are too young to stand up for themselves,” ucap Rie.

Di tahun 2004, model lain bernama Liskula Cohen diminta Terry lakukan oral seks untuk seorang temannya saat melakukan foto majalah sekelas Vogue. “Permintaanya semakin mengerikan. Ia menginginkan aku benar-benar telanjang dan berpura-pura melakukan blow job, sementara ia pun ikut telanjang. Saat itu aku langsung keluar dari lokasi,” tuturnya. Di tahun yang sama, Jamie Peck juga menceritakan hal yang serupa. Ia diminta Richardson untuk berpura-pura melakukan adegan seks sebagai bentuk dari rasa terima kasih terhadap kehebatan Richardson.

 

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Terry memang telah lama disangkut-pautkan dengan pelecehan seksual namun kejadian terhadap Charlotte Waters sedikit banyak bikin ia kebakaran jenggot. Lelaki yang kini menjalin hubungan asmara dengan Shalom Harlow membela diri lewat surat terbukanya pada Huffingtonpost. “I give everyone that I work with enough respect to view them as having ownership of their free will and making their decisions accordingly, and as such, it has been difficult to see myself as a target of revisionist history,” ungkapnya pada salah satu bait surat terbukanya.

Salah satu teman baik Terry, perancang ternama Marc Jacobs sempat memberikan pembelaan di tahun 2010. “Aku bekerjasama dengan Terry dan dia memintaku melakukan banyak gaya gila. Aku tahu kalau aku melakukannya foto itu akan di publish tapi sebagai orang dewasa aku bisa mengatakan tidak bila memang tidak nyaman,” ungkapnya. Jacobs menambahkan kalau Terry bukan seorang fotografer sakit jiwa seperti yang diberitakan media selama ini.

Sebaliknya, Lenha Dunham merasa ikut harus mendukung para model yang menjadi korban. Secara terang-terangan Lenha

mengaku menyesal telah difoto oleh Terry. "I regret posing for Terry Richardson. As for being friends with him, he's not and never was my friend... I'm not in the business of indicting my friends for who they are in relationships with, and I'm also not in the business of being BFFs with alleged sexual predators,” ungkapnya seperti dilansir di Guradian.co.uk.

Kasus ini memang belum terungkap kebenarannya, Fimelova, tapi setidaknya sedikit banyak bisa menjadi pelajaran bagi siapapun yang akan melakukan hal senekat menjadi model telanjang. Setuju?