Next
Beberapa minggu ke depan –tepatnya tanggal 9 April 2014, kita harusnya telah punya pilihan akan siapa-siapa saja yang hendak menyuarakan aspirasi kita dalam Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) RI. Dari tahun ke tahun sepertinya sudah menjadi hal biasa bagi para partai ‘memburu’ artis dan menjadikan mereka sebagai magnet dengan tujuan menaikan nama partai. Tetapi ada saja prilaku Sang Caleg selebriti ini yang bikin geleng-geleng kepala. Berikut beberapa caleg yang menuai kontroversi.
What's On Fimela
powered by
Next
Belakangan para caleg ‘vokal’ meluncurkan program mereka dalam sejumlah talkshow di televisi. Angel Lelga (yang belakangan memilih berhijab) dari Partai P3, misalnya, dalam program Mata Najwa ia terlihat kurang mampu menjelaskan dan meyakinkan agenda yang akan dilakukan saat menduduki kursi DPR RI. Di hujani banyak pertanyaan tentang politik saja –seperti mengenai lobi politik atau pandangan Partai Islam dan negara atau incaran komisi yang akan ditempati, Angel Lelga nampak kebingungan. Mirisnya, artis yang diberitakan pernah menikah siri dengan Rhoma Irama, dengan percaya diri sempat mengatakan bisa meraup suara banyak lewat kegiatan yang ia lakukan –membantu petani di daerah Dapil 5 Jawa Tengah lewat hektaran tanah yang ia punya.
Next
Di samping Angel Lelga, penyanyi dangdut Camel Petir turut menjadi caleg dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dapil II DKI Jakarta. Heran memang, tanpa membekali ilmu politik yang mumpuni terlebih dahulu, perempuan kelahiran tahun 1985 ini bisa langsung terpilih menjadi caleg.
Padahal dalam sebuah interview bersama Metro TV terdengar jelas ia kurang menguasai dunia politik dan kurang bisa memaparkan secara tegas hal yang akan dilakukannya kelak. Agenda yang diajukan untuk menyejahterakan rakyat pun hanya terdengar seperti proposal siswa SMA. “Kita sudah turun dan memberikan sumbangan. Mereka senang sekali. Meski sedikit, kami berikan tanpa mengatakan saya adalah caleg. Sebelum menjadi caleg pun saya sudah suka dengan kegiatan sosial,” ungkapnya Camel saat ditanya kegiatan apa saja yang telah dilakukan sejauh ini.
Pendapat serupa juga dikeluarkan oleh Destiara Talita, seorang model majalah pria dewasa dari partai PKPI. Talita bahkan terlihat tidak cukup yakin akan apa yang dilakukannya kelak. Menurut pendapat kami, memberikan sumbangan sajalah tidaklah cukup untuk menjadi wakil bagi raykat banyak. There are so many great women out there who can do better!
Next
Sebagai pemegang suara ada baiknya mengkaji dahulu terhadap siapa kita akan menitipkan suara, Fimelova. Jangan sampai memilih hanya berdasarkan ketenaran yang dipunya Sang Caleg tanpa menelusuri lebih dahulu program kongkrit yang akan dilakukan ke depan. Setuju, Fimelova?