Next
Dari bukan siapa-siapa, menjadi santer dibicarakan dan dihujat banyak orang. Ya, Danang Sutowijoyo tiba-tiba langsung mencuat dan jadi tenar di kalangan masyarakat lantaran beberapa waktu lalu ia mengunggah foto kucing yang ditembaknya. Tidak hanya itu, lelaki ini juga dengan rinci menceritakan detik-detik si kucing meregang nyawa di facebook. Danang mengaku bahwa ia jengkel sekali ketika kucing-kucing itu masuk ke rumahnya dan sering mencuri makanan serta asal masuk. Alasan yang sepele, namun cukup membuat para pencinta binatang geram. Setelah Danang, ada lagi Abu Bakar Rawi yang juga mengunggah foto binatang yang ditembaknya di media sosial. Kali ini korbannya adalah anjing. Selain itu, Abu Bakar juga sering mengunggah foto binatang lain seperti burung hingga musang yang telah dibunuhnya.
Next
Kasus pembantaian binatang ini tak hanya sekali dua saja terjadi, awal Maret lalu Diah Putri Pramiandari dari organisasi peduli satwa Jakarta Animal Aid Network (JAAN) membuat petisi online yang ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Ia memprotes program minimalisasi kucing liar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DKI. Pasalnya, masyarakat di Pulau Pramuka melihat tim penangkap kucing yang berkeliaran kemudian diambil secara paksa oleh petugas dinas. Bahkan ada seorang ibu yang menangis meraung-raung karena kucingnya tiba-tiba hilang padahal putrinya selalu tidur bersama kucing tersebut. Diah mempertanyakan ke manakah kucing-kucing tersebut dibawa, apakah mereka sampai dengan selamat ke gedung karantina milik Dinas tersebut.
Next
Memang, perlakuan orang-orang yang begitu tega membunuh binatang-binatang tersebut membuahkan aksi protes dari khalayak. Misalnya Animal Protect yang menulis petisi online dan meminta presiden kita untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan dan kekerasan yang terjadi pada hewan-hewan di Indonesia. Begitu pula dengan organisasi Animal Defenders Indonesia yang melaporkan Danang ke Polres Sleman pada tanggal 5 Maret 2014 dengan dugaan pelanggaran pasal 302 KUHP ayat 2. Dan kini, Danang telah ditingkatkan statusnya menjadi tersangka dan sekarang tinggal menanti Jaksa Penuntut Umum untuk memeriksa berkas. Berdasarkan kabar yang kami terima, pemeriksaan saksi-saksi dari Animal Defenders Indonesia juga telah selesai, berkas-berkas juga telah lengkap dan dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum.
Next
Kami pun bertanya pada Doni Herdaru Tona dari Animal Defenders Indonesia tentang tanggapannya terhadap Danang Sutowijoyo, “Sangat tidak humanis. Manusia, sebagai makhluk yang mempunyai akal pikiran dan kekuatan jauh di atas makhluk tersebut harusnya mengayomi dan bukan malah seenaknya seperti itu. Alasan bahwa kucing itu mencuri, saya rasa cuma justifikasi saja. Kucing mencari makan, bukan mencuri. Insting alamiah dia untuk makan. Kalau kita sediakan makanan layak atau cukup, dia tidak akan menjamah apa yang menjadi makanan kita,” ujar Doni.
Bukan hanya organisasi-organisasi pencinta binatang saja yang geram melihat hal ini, kami sempat bertanya kepada teman yang memang penyuka kucing dan juga yang tak suka, merekapun merasa itu bukanlah hal yang masuk akal. “Kucing itu lucu dan bisa membangkitkan mood. Misalnya waktu dulu saya sedang stress mengerjakan tugas akhir, dengan melihat kucing saya langsung bersemangat dan happy. Saya nggak mengerti kenapa orang itu tega membunuh kucing yang menggemaskan seperti itu,” ujar Pipit (24), seorang graphic desainer. Lain lagi dengan Ratih (23) yang mengaku bahwa dirinya jijik dan tak suka melihat kucing. Tapi mendengar kabar bahwa ada orang yang tega membunuh sembilan kucing dan dengan bangga mengunggahnya di media sosial, Ratih merasa orang tersebut tak punya hati. “Walaupun saya nggak suka kucing, tapi saya tak sampai hati untuk membunuh kucing-kucing seperti itu. Bahkan kalau ibu saya menyiram kucing dengan air, saya suka kasihan melihatnya. Saya rasa dia (Danang) sudah out of his mind,” tutur Ratih.
Next
Sebetulnya, kucing-kucing maupun binatang liar yang berkeliaran di jalan tak perlu sampai dibunuh. Andrew, salah seorang pencinta kucing bercerita bahwa ia selalu memanggil kucing-kucing liar yang ia temui di jalanan dan memberikan mereka makanan kecil yang dibawanya. "Binatang liar harusnya punya tempat karantinanya sendiri dan diurus oleh pemerintah, jika ada hewan yang tertabrak atau luka juga sebaiknya langsung ditangani. Harusnya pemerintah kita punya semacam tempat seperti itu ya, tapi saya nggak tahu. Yang bisa saya lakukan ya sekedar memberi makan mereka kalau ketemu di jalan atau membawa ke dokter hewan dekat rumah jika ada yang terluka," tuturnya.
Next
Hal yang Andrew pun dilakukan oleh Animal Defenders Indonesia dengan lebih terarah dan terorganisasi. "Kita selama ini berawal dari program 3 R, Rescue-Rehab-Rehome, lalu berkembang ke edukasi juga. Kami sering menemukan anjing dan kucing korban aniaya, tapi jarang menemukan pelaku dan bukti-buktinya," tutur Doni Herdaru. Mereka memang sering sekali menemukan kucing-kucing yang luka entah karena tertabrak dan lainnya, lalu langsung mengevakuasi serta membantu menyembuhkan luka kucing-kucing tersebut. Nah, dalam kasus Danang, mereka menemukan pelaku serta bukti yang sah sehingga mereka melaporkan ke pihak berwajib. "Kita tetap akan fokus pada membela hak-hak hewan domestik," kata Doni.
Next
Doni juga menambahkan bahwa polisi sangat pro-aktif dalam upaya tuntutan mereka untuk memeriksa Danang. Buktinya pemeriksaan langsung diadakan satu hari setelah Animal Defenders Indonesia melaporkan kasus ini. “Jika merujuk pada pasal tersebut, ancaman hukumannya 9 bulan, namun bisa direvisi dan diancam lebih tinggi lagi. Tapi berapapun ganjaran hukumannya, buat kami yang terpenting ada penegakan hukum dan menimbulkan efek jera pada pelaku serta adanya penegakan kesejahteraan hewan,” imbuh Doni.
Sayangnya menurut Doni, terlapor (Danang) tidak merasa menyesal telah membunuh kucing-kucing tersebut. Dia hanya menyesal telah mengunggah ke media sosial. “Artinya, dia tidak merasa tindakan dia salah,” tambah Doni. Kini, Danang Sutowijoyo telah dipecat dari pekerjaannya sebagai customer service di sebuah perusahaan penanaman modal asing untuk menjaga nama baik perusahaan tersebut. Kita doakan saja semoga kasus ini cepat selesai dan pelaku pembunuhan keji itu dapat diberikan hukuman yang setimpal. Right, Fimelova?