Problematika Pasangan, Mampukah Bertahan Jalin Cinta dengan Pasangan OCD?

Fimela Editor diperbarui 10 Agu 2015, 11:00 WIB
2 dari 8 halaman

Next

Jakarta Pernah menonton serial Glee, Fimelova? Let's refresh your mind! Mungkin kamu ingat sama Emma Pillsbury (diperankan oleh Jayma Mays), guru pembimbing sekaligus pacar dari si ganteng Pak Will Schue yang menderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Untuk tutupi kegugupan Emma selalu terlihat membersihkan meja kerjanya dengan cairan anti bakteri berulang-ulang. Padahal mejanya sudah terlihat bersih dan rapih!

Sama seperti Emma, pacar Bella (21) pun memiliki OCD. Awalnya ia nggak menaruh curiga sama sekali. "Saat aku main ke rumahnya, aku menaruh air minum dingin di atas meja belajar. Lihat kejadian itu, dia mengomeli aku. Dia bilang kalau mau menaruh gelas air dingin harus pakai tatakan. Aku hanya berpikir, nih orang tipikal yang nggak mau repot. Tapi kejadian serupa terus berulang. Contohnya soal baju yang harus tersusun rapi, nggak kusut, sesuai pembagian yang sudah ia buat. Terus, mobil dia harus bersih luar dalam dan nggak boleh ada debu. Bisa kali 10 menit sekali pacarku mengelap dashboard mobil," ceritanya.

"Pernah suatu kali kami ke sebuah pesta di rumah teman. Bukannya santai dan mengobrol dengan yang lain, pacarku malah mencuci piring kotor di dapur. Hahaha... Lalu, ia mengambil tatakan untuk ditaruh di bawah gelas yang basah. Nggak berapa lama dia minta pulang karena alasan tempatnya berantakan. Pacarku itu memang sedikit terobsesi sama kebersihan dan kerapihan. Hal itu ternyata nggak berlaku ke diri dia saja tapi juga orang lain," tambahnya.

3 dari 8 halaman

Next

Lakukan ritual berulang-ulang!

Menurut psikolog Teman Hati Konseling, Ajeng Raviando, "Obsesi merupakan gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, nggak diinginkan dan mengganggu, serta tampak konyol, aneh atau menakutkan. Sedangkan kompulsif adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang meringankan rasa nggak nyaman akibat obsesi tadi. Penderita OCD bisa terobsesi dengan hal dan ritual yang dilakukan, meski secara logis nggak selalu meringankan rasa nggak nyaman.

Ritual yang dimaksud bisa mencakup banyak hal semisal mencuci atau membersihkan supaya terbebas dari pencemaran, mencuci tangan berulang-ulang, memeriksa untuk menghilangkan keraguan, memeriksa pintu berkali-kali untuk memastikan pintu sudah terkunci, atau menimbun untuk mencegah kehilangan, menimbun botol dan sebagainya. Ritual lainnya terkait dengan kegiatan batin seperti menghitung atau membuat pernyataan berulang-ulang untuk menghilangkan bahaya.

4 dari 8 halaman

Next

 

Posesif atau obsesi?

Dalam sebuah jalinan asmara, rasa obsesi sendiri bisa tergambar dalam banyak prilaku, nggak hanya menyangkut kebersihan saja. Misalnya, ketika pasangan nggak bisa mengendalikan dorongan untuk terus memikirkan kamu sepanjang waktu, menghubungimu sejam sekali, sampai terus-menerus memeriksa keadaanmu di media sosial, seperti Facebook, Twitter, Path, dan email. 

Nah, pasangan melakukan ritual tadi secara berkala guna menghilangkan keraguan yang ada di dalam dirinya. Biasanya pasangan yang terobsesi ini memiliki perasaan bahwa tindakannya aneh dan mengganggu tapi ironisnya ia nggak mampu menghentikannya.

Bila dilihat dari perilaku tadi sepertinya nggak jauh berbeda dengan karakter posesif ya, Fimelova. Hmm... apa perbedaannya? Posesif muncul ketika sikap perhatian dinilai berlebihan, baik oleh pasangan maupun lingkungan. Biasanya sikap posesif berpotensi muncul di awal masa pacaran sebagai bentuk usaha untuk memaknai rasa saling memiliki. Umumnya posesif berkaitan dengan kepercayaan diri pasangan, misalnya ada pengalaman buruk di masa lalu yang menimbulkan trauma seperti dikhianati pasangan. Pasangan yang posesif dapat berkembang menjadi terobsesi ketika suatu hubungan dirasa nggak membuat nyaman bagi dirinya, tutur Ajeng menjelaskan secara panjang lebar.

 

5 dari 8 halaman

Next

 

Don't hesitate to ask him!

Sebagai seorang pacar atau istri, seharusnya kamu mengetahui perilaku atau kebiasaan yang dimiliki pasangan. Mungkin butuh waktu untuk menyadari apakah pasangan menderita OCD atau tidak. Bella misalnya, ia baru ngeh sang pacar mengalami OCD ketika memasuki tahun ketiga pacaran.

Tanpa ragu, Bella akhirnya bertanya. "Sebelum aku membahas hal itu, kami sering kali berantem gara-gara soal kebersihan karena aku hanya menebak-nebak saja tanpa tahu penjelasan dari pasangan. Tapi setelah bertanya, ia baru cerita semua. Dia merasa terkadang masalah kebersihan itu penyakit buat dia. Awalnya aku berpikir hal itu bisa terlepas pelan-pelan dari dirinya. Ternyata susah banget! Tapi sekarang aku sudah jauh lebih mengerti kondisinya dan kami sudah tidak sering bertengkar gara-gara sifat bersihnya," ceritanya.

6 dari 8 halaman

Next

 

Langkah yang dilakukan Bella sangatlah tepat, Fimelova! Psikolog dari Ottawa Insitute of Cognitive Behaviour Therapy, Owen Kelly, Ph.D, menjelaskan berbicara jujur dan berdiskusi secara terbuka itu sangat penting untuk dilakukan ketika menjalin asmara dengan pasangan yang memiliki OCD. Selain itu, kamu harus menyadari perilaku OCD mungkin saja nggak bisa sembuh tapi bisa dikontrol dengan efektif.

Kurangnya komunikasi terhadap pasangan tentang masalah OCD ini, Owen kembali menjelaskan, akan mengakibatkan kesalahpahaman. Ujung-ujungnya akan menimbulkan konflik dan kemungkinan putusnya hubunganmu dengan si dia sangat besar. Seandainya kamu nggak mampu bertanya terhadap pasangan atau sang pasangan susah untuk terbuka, karena memang nggak mudah bagi penderita OCD untuk membahas kebiasaannya itu, seenggaknya kamu bisa mendiskusikan bersama teman sehingga kamu memiliki perspektif lain terhadap masalahmu.

7 dari 8 halaman

Next

 

Being there!

Menurut Ajeng, membangun, memelihara dan menjaga sikap saling percaya adalah cara untuk mempertahankan hubungan termasuk ketika kita memiliki pasangan OCD. Selain itu cara lain yang bisa kamu lakukan sebagai seorang pasangan adalah ikut terlibat langsung membantunya atasi OCD semisal mencari tahu tentang OCD, menemani pasangan untuk ikut temui psikiater, dan lainnya.

Bella sendiri mengaku sensitif dan sabar jadi kunci utama pertahankan hubungannya, "Aku sekarang lebih jaga sikap misalnya jaga kondisi rumah (bersih-bersih) kalau pasangan mau datang atau sekarang jadi belajar masak dan plating technique karena pacarku suka marah kalau presentasi masakanku nggak kayak hotel bintang 5. Hahaha," ceritanya sambil tertawa. "Aku sama pacar memang belum aware sama OCD ini. Tapi sebisa mungkin aku selalu berada di sampingnya. Contohnya kalau ada teman kami yang bertanya tentang perilaku pacarku, aku biasanya menjelaskan secara singkat dan yang pasti menghindari bilang bahwa dia itu menderita OCD," tambahnya.

8 dari 8 halaman

Next

 

Mengurangi kadar cinta?

Sebagian kisah cinta bersama pasangan OCD berhasil, sebaliknya sebagian lagi mungkin harus putus di tengah jalan. Bella bisa jadi dikatakan sukses karena sudah berhasil menjalin hubungan selama lima tahun. "Menurutku semakin ke sini aku tambah sayang sama dia tapi bukan karena dia OCD. Rasa cinta yang aku punya dan sifat bersih yang dia derita nggak mempengaruhi kadar sayang aku ke dia," ungkapnya.

Bila Bella berhasil mempertahankan hubungannya, sebaliknya Neil Hilbron, penulis puisi sekaligus penderita OCD yang terkenal lewat puisi patah hatinya di Youtube, ternyata harus mengakhiri hubungan manisnya bersama sang teman. Well, his video burst us into tears, Fimelova!

Neil menceritakan kisahnya yang seorang penderita OCD saat menjalin hubungan dengan perempuan. Bayangkan, Neil keluarkan kalimat ajakan kencan pertama itu 6 kali dalam 30 detik, lebih tertarik mengurusi tata letak makannya saat kencan pertama, dan memiliki ritual mengunci pintu 18 kali. Meski begitu sang pacar tetap berada di sampingnya. Sayangnya sang pacar sudah mulai nggak nyaman dengan tindakan Neil, cenderung merasa terserang, dan merasa jalinan mereka adalah sebuah kesalahan. Dalam bait terakhir puisiya Neil mengatakan ketulusan cintanya, �I want her back. So bad. I leave the door unlocked. I leave the lights on,� ucapnya dengan nada lirih.

Jalinan asmara bersama pasangan OCD memang nggak mudah, Fimelova. Yup, stok kesabaran berlebih harus dipunya saat menjalin hubungan dengan pasangan OCD. Selain itu, menurut Owen kamu justru harus bisa menghargai sikap OCD pasangan. Hope it works ya, Fimelova!