Julie Estelle Siap Tanggalkan Sosok Manis Lewat Film Action!

Fimela Editor diperbarui 07 Jan 2014, 06:00 WIB
2 dari 7 halaman

Next

Menghadirkan sosok Julie Estelle di FIMELA.com memang butuh perjuangan, mengingat banyak kegiatan yang ia lakukan belakangan. But we made it, Fimelova! Dengan wajah excited, Julie mampir ke kantor kami untuk melakukan wawancara serta pemotretan secara eksklusif.

Julie yang kini tampak memiliki tubuh ‘berisi’ coba menceritakan kesibukannya belakangan. “Aku baru saja selesai syuting layar lebar, bermain sinetron dan syuting iklan,” ungkapnya dengan nada bangga.

Kemudian perempuan berdarah Prancis ini melontarkan keputusan awalnya melangkah di dunia hiburan Indonesia. “Saat itu aku dihadapi dengan dua pilihan. Melanjutkan karier atau kembali ke Prancis untuk bersekolah. Tapi aku yakin dengan passion-ku dan memutuskan untuk menjalani karier di Indonesia,” ucapnya dengan tersenyum.

Keputusan itu membuka kesempatan bagi Julie untuk beradu akting bersama Marcel Chandrawinata dan Fachry Albar di film drama berjudul Alexandria. Selanjutnya, ia menghasilkan sejumlah karya lainnya yang memang didominasi dengan film drama.

Di tahun 2007, perempuan berbadan mungil ini sempat berperan di sebuah film horror Kuntilanak dan lantas banting stir mencoba genre thriller lewat Rumah Dara. “Semua peran yang aku ambil memang aku suka. Aku tidak mau melakukan sesuatu karena terpaksa. Karena kalau melakukan dengan setengah hati hasilnya nanti tidak bagus,” ungkapnya.

Lebih dari 8 tahun malang-melintang di dunia hiburan, Julie merasa kariernya masih sangat muda. “Aku pastinya melewati masa ups and downs. Saat aku memutuskan untuk bergelut di dunia ini aku sudah tahu konsekuensinya. Aku lebih memilih untuk get out dan berpikir positf. Dan 8 tahun itu masih baby banget kalau mau dibandingkan dengan perjalanan karier artis lain. Aku masih harus banyak belajar seni peran,” tuturnya tentang perjalanan kariernya.

 

What's On Fimela
3 dari 7 halaman

Next

 


Sekali Coba Langsung Ketagihan!

Eksplorasi dalam berperan jadi bagian penting dalam karier Julie. Keinginan inilah yang mempertemukannya dengan Gareth Evans, sutradara asal Wales, Inggris yang berhasil mengangkat bela diri pencak silat ke mata dunia lewat film The Raid : Redemption.

Pertemuan mereka bukan suatu kebetulan. Gareth ternyata telah mengenal baik sosok Timo Tjahjanto yang menyutradarai film Rumah Dara. Lewat Rumah Dara  mereka “berjodoh” menghasilkan film action pertama Julie, Berandal.

Julie mengaku ditawari film action jauh sebelum The Raid : Redemption muncul dan kemudian booming. “Aku sudah melihat potensi dari Gareth. He’s a genius and perfectionist,” ucapnya. “Sebenarnya film Berandal seharusnya dikerjakan lebih dahulu. Aku sempat melakukan casting pertama namun sayang harus di pending karena satu lain hal. Akhirnya The Raid : Redemption yang lebih dahulu muncul. Setelah dua tahun aku kembali dipanggil dan lolos jalani lima hari casting,” tambahnya.

Sedikit bocoran nih, Fimelova, setelah film Berandal Julie akan kembali berakting di film action selanjutnya bersama Gareth. Sayangnya, ia belum mau membeberkan detail seputar film tersebut. Yang jelas Julie mengaku sedang menaikkan berat badan untuk peran berikutnya. “Aku akan tampil dengan tubuh toned. Belakangan aku lagi banyak makan dan ke gym untuk angkat beban. Sejauh ini sudah naik lima kilo!,” ucapnya. Well, terjawab sudah kenapa tubuh Julie terlihat lebih berisi sekarang.

Ketagihan bermain di film Action, apa jangan-jangan bikin Julie ingin merubah image ya, Fimelova? “Tidak, kok. Aku hanya ingin explore karakter yang berbeda saja. Ini adalah fase dimana aku beruntung dapat tawaran dari Gareth,” celetuknya.

 

4 dari 7 halaman

Next


Belajar Silat dari Nol

Kurang pas rasanya kalau tidak mengobrol soal film Berandal yang rencananya tayang 28 Maret 2014 dan akan premiere pertama di Sundance Film Festival pada Januari ini.
Dalam film yang juga menghadirkan Iko Uwais, Julie menanggalkan karakter manisnya di film terdahulu seperti Alexandria (2005) maupun Brokenhearts (2013). Ia berubah menjadi seorang pembunuh berdarah dingin bernama Alicia alias Hammer Girl yang memiliki masa kecil kelam. Sadisnya Alicia memiliki senjata berupa martil yang dipakai saat ia beraksi dan berantem.

Well, adegan berkelahi memang masih baru bagi Julie tapi bukan berarti jadi rintangan bagi perempuan kelahiran 4 Januari 1989 ini. Tanpa ragu ia pun bersedia belajar dari nol. “Aku dituntut  berkelahi bersama para pemain seperti yang sudah memiliki background ilmu bela diri. Karena tidak punya pengalaman tadi makanya aku lakukan effort lebih dengan latihan pencak silat selama 6 bulan. Di bulan Oktober – Desember tahun lalu latihan mulai lebih intensif, sebanyak 3-5 kali seminggu selama 5 jam,” tuturnya tersenyum lebar mengenang.

Julie boleh berbangga hati karena di film  action pertamanya ini semua adegan perkelahian dilakukan sendiri oleh Julie tanpa stuntgirl. Alhasil, luka memar atau pengalaman tertonjok (tidak sengaja) pernah dialami perempuan cantik ini selama syuting berlangsung di kawasan Jakarta dan Bandung.

5 dari 7 halaman

Next


Meski minim dalam pengalaman berkelahi, Julie mengaku mampu menepis rasa ibanya saat lakukan adegan pemukulan atau pembunuhan berdarah-darah sekalipun. “Aku dan lawan main harus memiliki trust satu sama lain saat babak berkelahi. Karena kalau ragu pasti akan terlihat di depan kamera. Sedangkan karakter aku, kan, sadis banget. Aku tidak bisa, tuh,  setelah memukul ternyata di mata aku terlihat kasihan sama lawan main. Begitu juga dengan adegan pembunuhan sebisa mungkin emosi aku datar” ucapnya tertawa kecil.

Tidak hanya sebatas berkelahi, tugas Julie selanjutnya adalah mahir gunakan martil sebagai senjata. Untuk pengalaman yang satu ini, ia punya cerita lucu. “Biar cepat mengusai senjata, aku bawa martil ke  tempat gym. Ketika lari di dalam kompleks aku juga bawa martil. Sempat suatu kali diteriaki sama anak kecil. Meski dummy ternyata tetep aja bikin orang takut. Hahaha.”

Yang lebih menantang nih, Fimelova, karakter Alicia ternyata bisu dan tuli! Mau tak mau, Julie (kembali) harus belajar bahasa isyarat. Komplit sudah menurut kami kompleksitas peran yang di dapat Julie kali ini. “Peran dan genre film baru ini jadi mood booster buatku. Ini adalah pencapaian yang baru,” tambahnya. 

 

6 dari 7 halaman

Next

 

Aksi sosial demi Lingkungan

Selain mencintai dunia seni peran, Julie juga sangat peduli akan isu sosial menyangkut lingkungan. Tahun ini, ia mengambil langkah besar untuk kembali berperan dalam menyelamatkan bumi. Tepat pada Desember tahun lalu, Julie bersama Whulan Guritno mendukung kampanye penyelamatan Harimau Sumatera – yang hanya tersisa 400 Harimau di seluruh dunia.

Sebelumnya, Julie bersama sang kakak, Cathy Sharon juga telah mendukung aksi penyelamatan Orangutan di Sumatera bersama Sumateran Orangutan Society (SOS). Mereka bersama tim dan pemerintah merestorasi 500 hektar lahan yang sudah dihancurkan oleh perusahaan kelapa sawit secara illegal.

Illegal loging terus  meningkat tiap tahun. Hutan tropis Indonesia merupakan warisan dunia dan kalau terus dirusak seluruh dunia pasti merasakan dampaknya. Selain itu  juga mengancam kehidupan hewan langka. So, it’s a serious case dan tidak boleh kita gampangkan,” tuturnya dengan nada mengajak.

7 dari 7 halaman

Next

Single Tak Bikin Julie Terburu-buru Cari Pacar
Cantik dan memiliki karier cemerlang. Apalah yang kurang, Fimelova? Well, ternyata belakangan Julie masih terlihat sendiri. Untuk hal yang satu ini ia memiliki jawaban tersendiri. “Aku tidak mau buru-buru. Mau fokus dalam karier saja. Masih banyak project yang ingin dicapai termasuk film action kedua aku,” katanya dengan singkat.

Di tahun 2014 Julie mengaku hanya ingin menjalani semua kesempatan yang diterimanya dengan maksimal dan sepenuh hati agar menghasilkan karya terbaik.

Mengobrol bersama Julie tentang karier dan lingkungan memang tak mengenal waktu. Tak terasa hampir 5 jam sudah ia bersama kami melakukan sesi wawancara maupun photoshoot. We can’t revealed all yet. So, please be patient to find out more about Julie every week on January, Fimelova!