The Cuckoo’s Calling: Kembalinya Sang Penyihir, J.K. Rowling

Fimela Editor diperbarui 25 Des 2013, 23:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Robert is Rowling

Kalau kamu melihat novel dengan judul ini di toko buku, jangan bingung ketika menemukan nama penulisnya adalah Robert Galbraith, karena itu adalah nama pena yang dipilih Joanne Kathleen Rowling, ketika menulis novel terbarunya ini. Kenapa?

Dalam salah satu wawancaranya sehubungan penggunaan nama pena ini, Rowling mengatakan, "Being Robert Galbraith has been such a liberating experience… It has been wonderful to publish without hype and expectation and pure pleasure to get feedback under a different name." Ternyata, menjadi penulis terkenal, yang bahkan digadang-gadang sebagai salah satu penulis terbaik abad ini berkat Harry Potter seriesnya, malah membuat J.K Rowling nggak nyaman ya, Fimelova. Sepertinya Rowling merindukan ketenangan dan penerimaan atas karyanya tanpa disebabkan oleh kebesaran namanya.Saking rapatnya Rowling menutupi identitasnya, banyak penerbit yang kecele, dan menolak naskah novel ini, lho. Penerbit-penerbit itu tentu saja menyesal setelah mengetahui siapa sebenarnya itu Robert Galbraith dan terlebih lagi ketika novel ini berhasil menjadi novel terlaris di situs buku online amazon.com. Ouch!

Butuh waktu 3 bulan sebelum akhirnya bocor juga berita bahwa Rowlinglah penulis novel kriminal ini sebenarnya. Dalam beberapa kali interview, Rowling memang sudah berkali-kali mengatakan bahwa dia ingin menulis novel kriminal. Berita ini bisa bocor karena banyak kritikus yang curiga bahwa Robert Galbraith adalah tokoh rekaan, karena untuk seorang mantan polisi militer (profile rekaan untuk Robert yang dibuat Rowling) yang baru pertama kali menulis novel, tulisannya sangat terperinci dan bagus. Bakat memang ternyata nggak bisa dibohongi ya, Fimelova.

The Cuckoo’s Calling, atau yang dalam versi terjemahannya diberi judul Dekut Burung Kukuk, bukanlah buku pertama yang diterbitkan Rowling setelah menyelesaikan seri Harry Potter. Sebelumnya, Rowling juga sudah menulis sebuah buku lain berjudul The Casual Vacancy—yang ditulis menggunakan namanya sendiri—dan walaupun sempat membuat kehebohan, buku ini mendapat mixed review dari para kritikus. Dan tentu saja, para pembaca setia Rowling tidak bisa tidak membandingkan buku yang ditujukan untuk pembaca dewasa ini dengan Harry Potter.

Mungkin hal itulah yang ingin dihindari oleh Rowling, ya…

 

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Dekut Burung Kukuk

Dekut Burung Kukuk, baru saja dirilis tanggal 21 Desember yang lalu oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama, tapi, saking hebohnya buku ini, beberapa toko buku sudah kehabisan stoknya. Wah! Tapi tenang, Fimelova. Kami di Fimela selalu memahami keinginan kamu, jadiii....siap-siap saja mengikuti kuis yang berhadiah buku ini, spesial untuk kamu, ya! All you have to do is, follow dan pantengin Twitter kami. Easy-peasy!

Omong-omong, what’s the hype with this book, sih? Buku ini bercerita tentang apa?

Dekut Burung Kukuk adalah novel detektif. Kalau kamu membayangkan detektif modern dengan segala macam peralatan canggihnya—seperti yang biasa kita tonton di CSI—kamu benar-benar salah. Salah satu yang membuat kami tergila-gila pada buku ini (yup, tentu saja kami sudah membacanya) adalah karena J.K. Rowling, atau Robert Galbraith, berhasil menulis cerita detektif old fashioned (seperti Agatha Christie, Arthur Conan Doyle) dengan cara yang luar biasa sehingga membuat buku setebal  500 halaman ini sama sekali nggak membosankan!

Buku ini bercerita tentang Cormoran Strike, seorang detektif partikelir yang sedang berada di titik terendah hidupnya. Walaupun sebenarnya dia adalah seorang detektif yang handal, Strike sangat kesulitan mendapatkan klien yang layak sehingga membuatnya terlilit hutang, dan mantan veteran perang ini baru saja putus dengan tunangannya yang kaya dan cantik, sehingga mau nggak mau Strike harus “hidup” di kantornya. Hidupnya sangatlah terpuruk sampai suatu hari seorang laki-laki yang bernama John Bristow datang ke kantornya.

John Bristow adalah kakak angkat Lula Landry, seorang supermodel ngetop yang baru saja tewas karena terjatuh dari balkon rumahnya. Polisi dan media meyakini bahwa peristiwa itu adalah bunuh diri, tapi John Bristow yakin, bahwa adiknya yang masih muda, cantik, dan sukses itu nggak mungkin akan mengakhiri hidupnya sendiri. Jadi, dia meminta Cormoran Strike untuk menyelidiki kasus kematian adiknya itu, dan membuktikan bahwa Lula dibunuh.

Cormoran harus berkeliling London, mendatangi orang-orang dari dunia fashion yang gemerlapan, lalu berpindah ke daerah-daerah yang lebih kumuh dan kotor untuk menyelesaikan kasus ini. Untungnya, Cormoran tidak harus menyelesaikannya sendirian, sekretarisnya yang baru, Robin Ellacott, siap membantunya menyelesaikan kasus ini, dan juga membantu Cormoran menghadapi permasalahan lain dalam hidupnya.

Apakah mereka berhasil? Tentunya kamu harus membaca sendiri buku ini, Fimelova!