Next
Usianya masih 25 tahun ketika ia berkreasi menciptakan Le Male dari Jean Paul Gaultier—one of the most best selling perfume in the world, itu mengapa Francis Kurkdjian dikatakan sebagai perfumer termuda di dunia. Hal ini jugalah yang membuat lelaki berusia 44 tahun ini dikenal sebagai salah satu perfumer terbaik di dunia akan karyanya tersebut. Bukan hanya itu, pria berkebangsaan Perancis ini pun juga yang menjadi bintang utama di belakang parfum-parfum terkenal lainnya seperti Armanie Mania, For him by Narciso Rodriguez, Rumeur for Lanvin, Cologne for Dior, Kouros for Yves Saint Laurent, Rose Barbare for Guerlain, Le Parfume for Elie Saab, dan masih banyak lagi. Yes, that brands hired him to play with some fragances and create those perfumes.
Pada 2009 Francis pun bekerja sama dengan Marc Chaya mendirikan perfume house kreasinya sendiri yang diberi nama Maison Francis Kurkdjian. If we talk about fragrance, it’s not only poured in a bottle of perfume, but also in a candle, body cream, shower gel, and even a liquid detergent! Yes, you can find all those things on Maison Francis Kurkdjian products!
Dan tahun ini, tepatnya beberapa minggu lalu,Francis pun menyempatkan diri untuk datang ke Indonesia. And FIMELA.com got the chance to interview this perfume master. Here’s the interview!
What's On Fimela
powered by
Next
Bisa kamu jelaskan dengan singkat soal perjalanan hidupmu sebagai perfumer?
Perjalanan saya menjadi seorang perfumer… Saat itu saya berusia 15 tahun ketika saya memutuskan untuk menjadi seorang perfumer. Kemudian pada usia 20 tahun, saya masuk ke perfume school di ISIPCA Versailles dan semakin mendalami soal parfum. Pada usia 25 tahun, saya menciptakan parfum pertama saya. Terakhir, pada usia 30 tahun, saya mendirikan perusahaan parfum yang saya miliki hingga saat ini.
Ada hal tertentu yang membuat kamu memutuskan untuk menjadi seorang perfumer seperti sekarang?
I don’t know. I was attracted to.. It was like invisible attraction. Saya tak tahu mengapa. Sebelumnya saya bahkan bukan termasuk orang yang tertarik dengan fragrances. Ibu saya memang termasuk perempuan yang suka menyemprotkan parfum sehari-harinya, namun beliau bukan tipe yang terlalu tergila-gila dengan parfum. Begitu juga dengan ayah saya. I don’t know the idea where it came from.
Apa yang harus seseorang punya untuk menjadi seorang perfumer sepertimu?
I think it’s passion and perfection. Untuk soal penciuman, itu bisa dilatih. This is a persistent. Yang kamu perlu lakukan adalah melatih penciumanmu ini terus-menerus. Saya juga melalui fase di mana saya berlatih untuk memiliki penciuman yang baik, whether the perfume is good or not. JIka kamu ingin menjadi seorang perfumer, kamu harus mempelajari detil sesuatu hal. Kamu tak bisa mengatakan kamu seorang perfumer jika tidak melakukan apa-apa. Kamu perlu melakukan sesuatu hal yang besar dalam skala yang besar juga agar orang lain menyadari keberadaanmu sebagai perfumer yang berkualitas.
Jadi kalau ingin menjadi perfumer, harus ke Paris? Atau atau ada negara lainnya?
Yes, you have to go to Paris. For that, do not complain.
Parfum seperti apa yang biasanya kamu pakai?
I wear what I’m working on. Selama masih dalam proses pembuatan, saya akan terus menggunakan parfum tersebut. Saya nggak menggunakan parfum lainnya. Namun ketika parfum tersebut sudah selesai, it’s over. Saya tak akan menggunakan parfum itu lagi.
Next
Sebagai seorang perfumer, kamu tidak hanya menciptakan parfum, namun juga detergen sampai fabric softener. Ada material lain yang menarik perhatianmu untuk dikembangkan?
Yes, couple of. Tapi sayangnya saya tidak bisa memberikan clue apa-apa soal hal ini. Project ini baru saja dikembangkan satu bulan lalu.
A good perfume, could you tell me about that?
Parfum yang tepat adalah parfum yang bisa memberikan sebuah perasaan yang tak bisa diberikan orang lain padamu. But…it has a quetional value, it has a quetional of quantity. Parfum yang tepat adalah parfum yang kamu suka.
Apakah ada perbedaan soal bagaimana perempuan atau laki-laki dan hubungannya dengan parfum yang mereka gunakan?
No. Tak ada yang membedakan bagaimana perempuan atau laki-laki menggunakan parfum. Women are more capable than men. But, it’s the same. Namun ada perbedaan soal bagaimana anak-anak dan orang dewasa soal koneksinya dengan parfum. Anak-anak lebih terbuka dengan produk yang baru. Ketika kita memberikan parfum ke anak kecil, kita sekaligus mengajarkan kepada mereka soal suka atau tidak pada parfum tersebut.
Bagaimana dengan perbedaan parfum yang digunakan di masing-masing negara? Ada perbedaannya?
Yes, yes, yes. Sebenarnya lebih kepada musim yang terdapat di masing-masing negara. So it’s more about hot countries, dry countries, cool countries. It’s more about the climate. Tak ada yang lebih spesifik lagi dari itu.
And the last one, tell us the do’s and don’t of wearing perfume.
Hmm, do’s and don’ts. Don’t rub! Jangan membiarkannya terpapar langsung ke matahari. Jangan menyemprotkannya ke pergelangan tangan karena di area ini orang suka menggunakan gelang atau bahkan jam tangan. And this will oxidize a lot on your skin. So if you spray the perfume to the wrist you may have a bad scent. Jangan menyemprotkannya ke belakang telinga atau ke leher. Kamu bisa menyemprotkan parfum ini di bagian dalam siku dan juga lengan bagian dalam dan luar. That’s all.