Nokia: Bangkit dari Masa Lalu dan Siap Kembali Menguasai Pasar Smartphone

Fimela diperbarui 31 Okt 2013, 10:59 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Enough with the trip down the memory lane, Fimelova. Let's move on to the future, which laid in Nokia World, acara tahunan yang merupakan acara besar terakhir Nokia sebelum akhirnya resmi bergabung dengan Microsoft, digelar di Abu Dhabi, UAE, tanggal 22 Oktober 2013 lalu.

Stephen Elop memperkenalkan seri Nokia Asha, Lumia dan tablet Lumia...

Dalam presentasinya (yang FYI keren banget, you can watch it via YOUTUBE or Nokia.com), Stephen Elop, mantan CEO Nokia yang sekarang menjabat sebagai executive vice president of devices Microsoft memperkenalkan seri Nokia Asha, Lumia dan tablet Lumia. Selain deretan gadget tersebut, Nokia juga memperkenalkan beberapa software dan apps untuk platform Windows Phone mereka, termasuk Flipboard, Vine dan Instagram yang sudah dinanti-nanti kehadirannya.

Saya sempat mengobrol dengan William Hamilton-Whyte, Presiden Direktur Nokia Indonesia. Pertanyaan dari William, "Biasanya kamu memakai smartphone untuk apa? Dan apa yang membuat kamu nggak mau pindah (memakai) Nokia?" Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah untuk berhubungan dengan orang-orang, bekerja, foto, dan basically arrange my life.

Terus terang saya nggak terlalu memperhatikan perkembangan gadget, a bit ignorant malah. Dan saya cukup setia dengan satu brand yang sekarang menjadi pilihan untuk smartphone yang sekarang saya gunakan. Dan syarat saya untuk smartphone pilihan adalah tampilan, mudah digunakan, hasil foto dan suara. But there are three things that intrigued me, dan bisa jadi membuat saya berpindah ke Nokia. Mengutip kata-kata William, "So why not (choose) Nokia?

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

"So why not (choose) Nokia?

Yang pertama, Lumia. Lumia 1520 dengan layar besar (6 inci) smartphone ini menarik perhatian saya karena apps dan fasilitas kamera yang dimilikinya. Inovasi imaging terbaru - kamera PureView 20MP (yes! 20 MegaPixel) dengan optical image stabilization (OIS) membuat smartphone ini bisa menjamin pengambilan gambar yang lebih jernih bahkan di waktu malam. Stephen Alvarez, fotografer National Geographic sempat memberikan testimoninya. "The image quality is fantastic. And the larger screen makes a difference, it's easier to frame because you can see the image much larger." Psst, Lumia 1020 malah dilengkapi dengan 41MP! Nggak perlu lagi berat-berat nenteng DSLR, kan?

Kemudian, Lumia 2520. Tablet pertama rilisan Nokia ini bisa memudahkan kita untuk bekerja di manapun dengan lebih jelas, berkat layar HD sebesar 10,1 inci, di dalam maupun luar ruangan. Desainnya juga sudah memenangkan berbagai penghargaan, lho!

"Capture, share, and re-live memories like never before."

Yang kedua, the apps that Nokia got. Beberapa yang menarik perhatian saya adalah; Nokia Camera, Nokia Storyteller, Nokia Beamer. Kelebihan baru dari apps Nokia Camera, Refocus, membuat kita bisa menentukan fokus setelah foto diambil. Dengan Nokia Storyteller, kita bisa menggabungkan gambar dan video secara kromologis dalam sebuah cerita perjalanan berbentuk peta. Nokia Beamer, basically helping you work and share your ideas. Ketiga apps ini berintegrasi dengan Nokia HERE Maps dan intinya kita bisa "Capture, share, and re-live memories like never before." Tambahan yang menarik, apps Video Director dan empat speaker yang ada di bagian belakang, membuat pengambilan video serta suara yang dihasilkan setingkat kamera DSLR. Suara yang dihasilkan bersih banget, lho! And of course gampang sekali untuk share ke sosial media dan untuk bekerja, free Microsoft Office. What more can you ask?

Yang ketiga, the look, the color and how easy you can adapt to Nokia. Smartphone yang saya pakai sekarang, saya pilih karena terbiasa, alias malas belajar menggunakan gadget baru. But manuvering Lumia, is so easy and fun. Just tap tap tap and voila! Bisa adjust tampilan warna, bisa adjust di home mau ada notifikasi atau apps apa, bisa integrasi contact, social media account, musik serta peta. Seriously, Fimelova, bukannya jualan, tapi memang gampang Dan menurut saya, kebanyakan perempuan juga akan berpikir sama, pengen smartphone yang gampang digunakan plus should relate to our personality, what we love and our lifestyle. Don't you think so?

 

Foto: dok. Nokia, dok. Nokianesia, mempergunakan Nokia Lumia tanpa editan Photoshop.