Kisah Cinta dan Perjuangan Seorang Ibu Bertahan Hidup Saat Perang

Fimela Editor diperbarui 04 Nov 2013, 09:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Di dunia lakon, nama Teater Koma sudah bukan lagi anak kemarin sore. Sang sutradara Nano Riantiarno dikenal selalu memberikan suguhan pementasan drama yang mampu menghilangkan dahaga para pencinta seni peran dan sastra Indonesia. Kali ini, bersama Djarum Apresiasi Budaya, Teater Koma menampilkan produksi ke-131 mereka berjudul ‘Ibu’. Kisah yang diambil dari karya sastra Jerman bercerita tentang kisah cinta dan perjuangan seorang Ibu dengan tiga orang anak yang mencoba bertahan hidup di tengah peperangan.

Lakon yang dipentaskan sejak tanggal 1 November hingga 17 November 2013 ini digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Karya asli seorang penulis Jerman, Bertolt Brecht yang berjudul Mutter Courage und ihre Kinder diwujudkan ke dalam seni peran dengan durasi pertunjukan selama 3 jam 20 menit. Pementasan yang memakan waktu cukup lama ini dibagi ke dalam 14 adegan.

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

 

Adalah Ibu Brani tokoh utama dalam pementasan ini. Sesuai dengan namanya, Ibu Brani, sosok perempuan setengah baya ini digambarkan sebagai sosok tangguh dan berani saat ia mencoba bertahan hidup di tengah kecamuk perang yang terjadi pada abad ke-17. Memiliki 3 orang anak- 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan dari ayah yang berbeda, ia mencoba meraup keuntungan dari peperangan yang terjadi dengan cara berdagang dan (mungkin) menjadi satu-satunya orang yang tidak menginginkan perang berakhir. Namun, semuanya pun berubah ketika dua orang anak laki-lakinya bergabung menjadi tentara dan terlibat dalam perang.

Cerita ini seolah menjadi tamparan bagi kita. Di tengah kecamuk “perang” yang terjadi di Negeri sendiri, setidaknya harus direnungkan apakah memang tidak ada pihak yang mengambil untung dalam situasi dan kondisi seperti ini?

4 dari 4 halaman

Next

 

Durasi yang cukup lama, 3 jam 20 menit, ditambah alur cerita yang serius, bahkan bisa dikatakan tergolong berat, bisa menjadi tontonan yang melelahkan bagi mereka yang bukan pemerhati dan penikmat seni teater. Namun, untuk merasakan situasi jaman peperangan dan flashback ke masa beberapa abad lalu, ‘Ibu’ menjadi suguhan hiburan yang perlu dinikmati dan bisa ditonton oleh berbagai kalangan. Walaupun berkisah tentang cerita perang, konten dalam drama ‘Ibu’ masih bisa dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk anak-anak. Mumpung masih ada waktu 2 minggu untuk menikmati sajian ini, tidak ada salahnya untuk mengajak keluargamu untuk menikmati teater yang dibintangi seniman kawakan, seperti hingga 2004. Tak ketinggalan, aktor aktris kawakan Teater Koma lainnya seperti Rita Matu Mona, Dorias Pribadi, Alex Fatahillah, Daisy Lantang, Supartono JW dan Budi Ros.