Next
Lady boy pun kini menjadi komoditi pariwisata. Adalah Tiffany’s Show, sebuah pertunjukan hiburan yang menampilkan para lady boy sebagai pemain utama dan penguasa panggung. Lahir sekitar 38 tahun yang lalu, kini Tiffany’s Show menjadi salah satu tujuan wisata yang harus dikunjungi saat wisatawan singgah ke Pattaya, Thailand. Mungkin, tidak sedikit orang yang under estimate ketika mendengar sekilas tentang Tiffany’s Show. Tapi, jangan salah. Mereka menampilkan pertunjukan berkelas dengan konsep panggung menarik dan maksimal.
What's On Fimela
powered by
Next
Pertunjukan di sini, digelar 3 kali dalam satu hari, pukul 18.00, 19.30, dan pukul 21.00. Harga tiket paling mahal untuk kelas VIP Gold dibanderol seharga 1.200 Baht atau sekitar Rp400.000,-. Bukan sekadar menampilkan lady boy di atas panggung untuk lucu-lucuan dan jadi bahan tertawaan penonton, ada konsep yang diusung dalam setiap pertunjukan. Tak hanya mengusung cerita yang menarik, Tiffany’s Show didukung dengan property, tata panggung, makeup, dan kostum yang sangat mendukung. Tak hanya itu, para pemeran pun dengan luwes menari dan teatrikal di atas panggung. Walaupun mereka hanya tampil lypsync, namun karena ada satu cerita dan konsep yang digarap dengan sempurna maka pertunjukan pun menjadi sangat menarik dan tidak membosankan. Saat ini, popularitas Tiffany’s Show sebagai salah satu tujuan wisata, harus diperhitungkan.
Next
Gedung yang saat ini menjadi kebanggaan Singapura, nyatanya ditujukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan seni dan pertunjukan nirlaba. Namun, megahnya gedung dengan berbagai fasilitas penunjang, tentu memerlukan biaya besar untuk perawatan. “Untuk biaya operasional, kami mendapatkan biaya dari kegiatan perjudian di Singapura. Perjudian memberikan kontribusi besar untuk kegiatan sosial dan kesehatan di sini,” ujar Ravi salah satu pengurus Esplanade Hall.
Berbeda dengan Singapura, Malaysia yang juga melegalkan perjudian dan dipusatkan di Genting, melarang warganya untuk masuk ke tempat ini. Tampaknya pemerintah Malaysia memang hanya memfasilitasi warga negara asing yang ingin berjudi di tempat mereka.
Transgender dan perjudian, masalah yang umum dihadapi oleh berbagai negara ini ternyata bisa memberikan hasil berbeda jika ditangani dengan tepat. ‘Kebijakan’ dan ‘penanganan tepat’, apa yang salah dengan negara kita? Belum mampukah pemerintah bersikap untuk mengontrol dan menangani isu-isu tersebut?