Next
Setelah Talbot, muncul de Callone dengan bioskop Deca Park di Gambir dengan konsep pemutaran film di tengah lapangan, layaknya layar tancap. Dan dari sinilah awal mula munculnya istilah bioskop misbar (gerimis bubar). Deca Park pun lama-lama berubah menjadi bangunan permanen yang diikuti gedung-gedung bioskop lainnya. Kemudian, pada tahun 1950 diresmikan sebuah bioskop di Jalan Diponegoro, Jakarta yang berkapasitas 1.500 orang, Megaria. Beruntung, bioskop yang kini bernama Metropole XXI ini menjadi bioskop bersejarah yang masih bisa “diselamatkan” dan dinikmati hingga saat ini.
Next
Semakin lama bisnis semakin tumbuh, Bioskop 21 pun berubah jadi Cineplex Group 21 dengan Cinema 21, Cinema XXI, the Premiere, dan kini Platinum. Perbedaan ketiganya bisa dilihat dari jenis film dan tingkat kenyamanan studio. Kualitas tampilan film juga semakin memanjakan penonton, berawal dari teknologi 3D, kini Cineplex Group 21 menghadirkan IMAX di jaringan Cinema XXI mereka. Kehadiran IMAX sangat mencuri perhatian pencinta film Indonesia. Teknologinya menawarkan pengalaman menonton film dengan layar lebih lebar dan lebih real kepada pencinta film. Awal kemunculannya, orang yang ingin menonton di IMAX, harus rela mengantre sejak bioskop baru dibuka karena memang IMAX baru ada di satu tempat. Melihat antusiasme peminat, Cineplex 21 Group pun menghadirkan satu lagi IMAX di jaringan Cinema XXI-nya.
Next
Sedangkan dari segi film, berbeda dari Cineplex Group 21, Blitz banyak menayangkan film-film independen dan film India, yang rasanya hanya bisa ditonton di Blitz. Tak kalah dengan Cineplex Group 21, kini Blitzmegaplex menawarkan pengalaman terbaru dalam menonton dengan teknologi 4DX. Lain dengan teknologi 3D, 4DX menawarkan pengalaman menonton film lebih nyata layaknya seperti kita berada dalam adegan film, guncangan dan hembusan angin pun juga bisa kita rasakan. Animo masyarakat? Jangan ditanya lagi. Hampir setiap hari tiket 4DX sold out. Seperti kemunculan IMAX pertama kali, masyarakat yang ingin menikmati 4DX pun harus rela datang lebih awal untuk bisa merasakan pengalaman nonton film dengan nyata.
Perjalanan panjang bioskop di Indonesia, mulai dari sekadar bioksop misbar yang menggunakan layar dan projector, kini pencinta film sudah bisa menonton film dengan teknologi 4DX. Setelah 4DX, perkembangan teknologi apa lagi yang nantinya akan hadir memanjakan pencinta film di Indonesia?
gambar: berbagai sumber