Berbekal Cerita Cinta, Alice Munro Raih Nobel Sastra

Fimela Editor diperbarui 11 Okt 2013, 09:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Siapa Alice Munro?

Alice Munro sudah tidak muda lagi. Dia lahir pada tanggal 10 Juli 1931 di Wingham, Ontario, sebuah kota kecil di Kanada. Namanya mungkin tidak terlalu populer bagi kita di sini, tentunya kalah dengan nama-nama penulis perempuan lain macam Margaret Atwood, Agatha Christie, atau yang lebih pop seperti Sandra Brown, Sophie Kinsella, dan tentunya J.K. Rowling. Hal ini mungkin dipengaruhi juga oleh jenis tulisannya. Alice Munro adalah seorang cerpenis, bukan novelis. Namun, buku-buku kumpulan cerpennya sudah diganjar begitu banyak penghargaan, yang membuatnya dijuluki Anton Chekov modern, dan dianggap sebagai salah satu penulis fiksi kontemporer terhebat. “Selama bertahun-tahun aku berpikir bahwa menulis cerpen hanyalah sebagai latihan sampai aku punya waktu untuk menulis novel. Tapi lalu aku menyadari bahwa aku memang hanya bisa menulis cerpen. Sebagai bentuk kompensasi tidak bisa menulis novel, aku membuat cerpen sangat banyak,” jelasnya dalam satu interview bersama majalan The New Yorker pada tahun 2012 lalu. Alice Munro sudah menerbitkan 14 buku kumpulan cerita pendek.

Alice Munro tidak pernah menyelesaikan kuliahnya. Setelah menyelesaikan tahun kedua, dia keluar dari universitas pada tahun 1951 untuk menikah dengan suami pertamanya yang juga seorang mahasiswa, James Munro. Pasangan ini memiliki 2 orang putri Sheila dan Jenny, dan juga sebuah toko buku yang cukup populer di Victoria, British Columbia, yang masih buka sampai sekarang, Munro’s Books. Pada tahun 1972 pasangan ini bercerai, dan pada tahun 1976 Alice menikahi suami keduanya, seorang geographer bernama Gerald Fremlin.  Gerald Fremlin baru saja meninggal bulan April 2013 lalu.

Sebagai seorang penulis, Alice tidak pernah menulis sesuatu yang “luar biasa”. Karya-karyanya berpusat pada kehidupan perempuan di kota-kota kecil. Tokoh-tokohnya selalu biasa-biasa saja, seperti seorang pustakawan, seorang penjual buku, seorang istri, atau banyak tentang para perawan tua. Dalam salah satu wawancaranya dengan majalah sastra The Paris Review, Alice mengatakan ada banyak sekali tokoh-tokohnya yang perawan tua. “Aku tidak tahu kenapa aku menulis tentang perawan tua, padahal aku tidak kenal satu perawan tua pun,” ujar Alice yang menikah di usia yang masih sangat muda.

 

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Kenapa Karyanya Istimewa

Kumpulan cerpen pertama Alice Munro terbit pada tahun 1968, berjudul Dance of the Happy Shades, dan langsung memenangkan Governor General’s Award (penghargaan sastra tertinggi di Kanada). Pada tahun 1978 Alice memenangkan penghargaan bergengsi tersebut untuk kedua kalinya berkat kumpulan cerpennya yang berjudul Who Do You Think You Are (di Amerika diterbitkan dengan judul The Beggar Maid: Stories of Flo and Rose). Pada tahun 2006 salah satu cerpennya yang berjudul A Bear That Come Over A Mountain diadaptasi menjadi film oleh Sarah Polley dengan judul Away From Her, dan mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Best Adapted Screenplay, namun kalah kepada No Country for Old Men. Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 2009 putri seorang peternak rubah dan guru sekolah ini memenangkan salah satu penghargaan sastra paling bergengsi di dunia (selain Noble Prize tentunya) yaitu The Man Booker International Prize.

“Alice Munro dikenal sebagai penulis cerita pendek namun tulisannya memiliki kedalaman, kearifan dan ketepatan seperti yang hanya dimiliki para novelis yang sudah menulis seumur hidup. Membaca karya-karya Alice Munro selalu terasa seolah kamu sedang mempelajari sesuatu yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehmu.” Pernyataan itu dilontarkan oleh panel juri Man Booker saat itu.

Kemenangan Alice Munro disambut gembira oleh para insan sastra yang sepertinya sudah lelah dengan buku-buku para pemenang nobel sebelumnya yang cenderung lebih berat, rumit, dan berbau politik. Karya-karya Alice disukai karena selalu membahas hal-hal yang sederhana namun disaat yang sama berhasil menampilkan sifat manusia dengan cara terbaik. Selain itu, karyanya juga dinilai karena memiliki deskripsi yang sangat detil dan indah sehingga berhasil membuat kejadian sehari-hari menjadi sesuatu yang istimewa.

Mengetahui bahwa dirinya berhasil memenangkan penghargaan Nobel yang diadakan oleh The Swedish Royal Academy of Sciences ini, Alice mengatakan, “Hal ini sepertinya tidak mungkin terjadi. Seperti suatu hal yang terlalu luar biasa, aku tidak bisa menjelaskannya. Kemenangan ini melebihi sesuatu yang bisa kuungkapkan dengan kata-kata.” Dia lalu menambahkan, “Aku berharap hal ini akan bisa membuat orang-orang melihat cerita pendek sebagai suatu karya seni yang penting, bukan hanya sesuatu yang orang lakukan saat mereka sedang berusaha menyelesaikan novel mereka.”

Kemenangan Alice Munro, seorang cerpenis, dianggap sebagai tanda bahwa golden age cerpen baru saja dimulai. Alice Munro adalah orang Kanada pertama  dan perempuan ke-13 yang pernah memenangkan Nobel Prize.

Di bulan Juni lalu, Alice Munro mengumumkan bahwa Dear Life, kumpulan cerpennya yang diterbitkan pada tahun 2012 adalah karya terakhirnya. Perempuan 82 tahun ini sudah pensiun menulis.

Thank you for your great work, Ms. Munro!