Next
Penyebabnya Tidak Diketahui
Beberapa tahun sebelumnya, kanker payudara berada di urutan kedua pada penyebab kematian perempuan di Indonesia, dikalahkan oleh kanker mulut rahim atau kanker serviks. Namun, ditemukannya vaksinasi yang bisa mencegah virus HPV, virus penyebab kanker serviks, membuat angka penderita menurun. “Sementara untuk kanker payudara, sampai saat ini kami masih belum menemukan obat pencegahnya,” jelas ahli kanker payudara, dr. Alfiah Amiruddin, MD, MS, Consultant Breast Surgeon di beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kemayoran dan Rumah Sakit Royal Taruma.
Kenapa masih belum bisa ditemukan vaksin pencegahnya?
“Penyebab pasti kanker payudara masih belum diketahui. Memang ada beberapa orang yang memiliki resiko lebih besar dibanding yang lain, tapi penyebab pastinya tetap saja masih kabur,” lanjutnya. “Seorang pasien saya adalah vegetarian yang sudah hidup sehat selama 20 tahun, tapi dia tetap saja terkena kanker. Pada dasarnya, tidak ada makanan pantangan untuk para penderita kanker payudara. Tidak ada makanan khusus yang diyakini bisa menyebabkan penyakit ini.”
Namun dr. Alfi juga menjelaskan beberapa orang yang memiliki resiko lebih besar untuk terkena kanker payudara:
- Perempuan yang sudah memasuki usia 40 tahun.
- Perempuan yang memiliki sejarah kanker payudara dalam riwayat keluarganya.
- Perempuan yang merokok dan menkonsumsi alkohol secara teratur.
Untungnya ada juga beberapa hal yang bisa menyebabkan resiko terkena penyakit mematikan ini menurun, yaitu:
- Berolahraga secara teratur. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang berolahraga minimal 4 jam/minggu memiliki resiko 40% lebih kecil untuk terkena kanker payudara.
- Menyusui lebih dari 6 bulan. Penelitian dr. Emilio Gonzalez-Jimenez, PhD. dari Granada University, Spanyol mengatakan bahwa hormon yang dikeluarkan saat menyusui mampu menunda kemungkinan terkena kanker payudara selama 10 tahun. Dengan catatan ibu tersebut tidak merokok atau mengkonsumsi alkohol.
- Bila sudah berusia di atas 40 tahun segera lakukan mamografi secara teratur.
Next
Kurangnya Kesadaran dan Edukasi tentang Kanker Payudara
Kanker payudara berhubungan erat dengan hormon estrogen yang dimiliki perempuan, walaupun memang ada juga laki-laki yang menderita penyakit ini. “Perempuan yang masih muda, di usia produktif hormon estrogen mereka masih banyak, sehingga jika mereka terkena kanker payudara, kanker mereka akan menjadi lebih agresif dibanding penderita yang sudah menopause,” lanjut dr. Alfi lagi. “Dulu memang penyakit ini dianggap sebagai penyakit orang tua, di atas 50-an, tapi sekarang bukan begitu lagi kasusnya.”
“Di negara tetangga kita, seperti Singapura dan Thailand stadium penderita kanker payudara itu 0 – 1%. Ini karena para penderita kanker payudara berhasil memeriksakan diri mereka pada stadium awal. Bila kanker berhasil dideteksi pada stadium 1 kemungkinan sembuhnya bisa mencapai angka 96%,” jelas dr. Alfi.
dr. Alfi lalu mengungkapkan bahwa di beberapa negara, edukasi dan info kesehatan tentang kanker dilakukan sepanjang tahun dan di semua kalangan. “Sementara di Indonesia biasanya cuma bulan Oktober saja, habis itu lupa,” cetusnya. “Padahal deteksi dini adalah penyelamat yang terbaik, karena jaman sekarang sudah maju, kanker sudah bisa diobati, dan kemungkinan sembuh sangat besar.”
Sementara pihak Kitchenette akan secara khusus menjual “Pink Ribbon” cupcake dan “Pink Lemonade” di semua gerai mereka, yang hasil penjualannya akan diberikan kepada Pink Shimmer Inc. untuk mendukung program-program mereka.
Kami harap semua pihak yang menjalankan misi ini akan sukses, ya Fimelova. Dan jangan lupa, pastikan kamu selalu melakukan SADARI agar bisa mendeteksi penyakit ini sejak dini.