Kecintaan dan ketekunan Bertha menanam tumbuhan hydroponic, alias tumbuhan yang tidak perlu di tanam di tanah, membuat namanya mulai terdengar. Orang-orang mulai sering bertanya kepada Bertha bagaimana cara menumbuhkan tumbuhan hydroponic. “Karena semakin banyak orang yang bertanya, namun masih belum ada orang yang menjual starter kit untuk bercocok tanam hydroponic, saya pun mulai membuatnya untuk tujuan komersil. Tidak disangka respon dari orang-orang sangat tinggi,†papar perempuan yang sering menjadi volunteer untuk LDS Charities yang biasa membantu di daerah-daerah bencana ini.
Bertha memang bukan pendatang baru dalam dunia wirausaha. Perempuan yang pernah memenangkan penghargaan Citra Pariwara untuk kategori Production House of the Year di tahun 2008 ini sudah membangun rumah produksinya sendiri, Gravity Films, sejak tahun 1997. Selain sebagai pendiri, Bertha juga adalah sutradara di Gravity.
Pengalaman yang sudah banyak itu membuat Bertha yang bernama lengkap Bertha Tiur Ciptaningsih ini bisa tampil percaya diri dan berhasil meyakinkan para juri pada saat presentasi final saat karantina IWC bulan Agustus lalu. Bertha, yang pernah bekerja sebagai sekretaris dan account executive sebelum membuka usahanya sendiri ini—walaupun bisa tampil dengan baik—sempat tidak yakin dengan presentasinya. “Saya merasa saya belum sempat menjelaskan banyak hal,†ujarnya. Rasa tidak yakin Bertha membuatnya sangat terkejut ketika namanya diumumkan sebagai pemenang Indonesia Womenpreneur Competition 2013. Bertha menangis terharu mengetahui bahwa dirinya menang.
Sebagai pemenang, Bertha mendapatkan modal usaha sebesar 15 juta rupiah dan dompet pulsa sebesar 1,5 juta rupiah dari Indosat, paket hadiah sebesar 5 juta rupiah. Bertha, bersama pemenang dan finalis lain juga mendapat kesempatan untuk mengikuti Women and the Economy Forum di Bali. Ketika ditanya tentang pengalamannya mengikuti karantina IWC 2013 Bertha mengatakan, “Ada kebersamaan yang terbentuk di antara kami. Kompetisi malah seperti tidak terjadi. Kami, para finalis, kompak banget dan saling melengkapi.†Selama kompetisi Bertha mendapatkan panggilan kesayangan “Mama†dari teman-temannya yang lain.
Setelah berhasil menjadi pemenang IWC 2013, Bertha malah menjadi kewalahan. "Beberapa media menghubungi saya, orang-orang mulai meng-add Facebook saya, dan Facebook Rumah Hydroponic. Pesanan starter kit sangat meningkat, dan antusiasme orang untuk belajar juga bagus sekali. Saya juga mulai dibanjiri tawaran untuk workshop. Karena usaha saya masih home industry, saya jadinya malah kewalahan, Saya tidak bisa meladeni mereka semua, dan saya berharap mereka tidak kecewa pada saya," cerita Bertha yang sekarang sedang membuat green house di daerah Muntilan. Rencananya green house ini nantinya akan dijadikan objek wisata edukasi oleh Bertha, dimana pengunjungnya bisa belajar segala sesuatu tentang hydroponic di sana.
Bertha juga memiliki rencana jangka panjang untuk membuat Indonesia Hydro Store dan film animasi tentang hydroponic. Wah, kami menjadi tidak sabar untuk menunggu kabar suksesmu selanjutnya, Bertha!