Media/ Art Kitchen: Teknologi dan Seni Ternyata Bisa Serasi Berkolaborasi!

Fimela Editor diperbarui 12 Sep 2013, 11:59 WIB

Berbeda dari suasana pameran yang mungkin biasa ditemui, Media/ Art Kitchen memilih untuk meminimalisasi penerangan di dalam ruang pameran. Ya, pameran kali ini menggunakan medium video untuk menangkap momen penting yang terjadi di luar sana. Layar-layar besar terbentang di tembok dan bergelantungan dari satu sudut ruangan ke sudut ruangan lainnya. Projector pun siap menembakkan film ke permukaan layar.

Jika dalam pameran biasa kita hanya akan disuguhkan dengan jajaran kanvas, foto, dan ragam instalasi yang menyampaikan beragam protes sosial, dalam Media/ Art Kitchen sarana video membuat semakin memperkuat pesan yang ingin disampaikan kreator kepada masyarakat. Potret kehidupan sosial masyarakat di pedesaaan sangat jelas digambarkan lewat cuplikan film dokumenter yang disajikan dalam ruang pameran.

Tidak banyak menyuarakan orasi lewat goresan gambar satire, fenomena kehidupan masyarakat kecil yang terekam dalam video cukup memberikan penjelasan yang gamblang kepada masyarakat soal berbagai konflik sosial. Walaupun didominasi oleh berbagai cuplikan video dan juga potongan film dokumenter, tentunya karya seni 2 dimensi berupa foto dan lukisan turut meramaikan Galeri Nasional selama hampir 2 minggu. Instalasi 3 dimensi juga mengisi beberapa sudut ruang pameran.

Pameran yang diadakan bersamaan dengan Festival Ok Video ini rencananya akan digelar di Jakarta hingga tanggal 15 September mendatang. Dan tidak hanya selesai sampai di situ, usai Jakarta, Media/ Art Kitchen akan kembali mengisi galeri di beberapa negara, seperti Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok. So, sebelum pameran berakhir, nggak ada salahnya kamu luangkan waktu menikmati kolaborasi antara karya seni konvensional dan kontemporer dari berbagai seniman dari beberapa negara ini.

What's On Fimela